Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia buka-bukaan soal pengumuman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyatakan pengemudi ojek tidak boleh lagi membeli bahan bakar perlite bersubsidi.
Mereka menolak rencana tersebut. Jika pemerintah tetap memaksa Pertalit melarang ujol, mereka akan protes besar-besaran.
Menurut Egon Wikaksono, Ketua Asosiasi Online Pengemudi Ojek Garda Indonesia, pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dinilai menyulitkan para tukang ojek.
Menurutnya, pernyataan Bakhleil itu membuat para ozhol tersipu dan bersiap mendarat di tengah massa yang banyak.
Pernyataan Pak Bahlil ini adalah pernyataan yang mengajak kita para ojek untuk melakukan unjuk rasa besar-besaran melawan pemerintah, kesalahan apa lagi yang akan dilakukan pemerintah ini? Demikian dilansir Egon, Kamis (28/11) mengutip detikcom.
Egon menjelaskan, pihaknya sudah tenang sejak 2018. Pihaknya meminta pemerintah menjamin legitimasi Ojule sebagai transportasi umum. Namun pemerintah tidak pernah mengesahkan undang-undang ini.
Dia menekankan bahwa jika kebrutalan terus berlanjut, tindakan ekstensif akan diambil terhadap para pengemudi taksi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tiba-tiba menolak menerima bus dari pemegang konsesi karena bus tersebut bukan angkutan umum dan oleh karena itu menurut kami hal tersebut tidak dapat diterima. Egon menjelaskan, demonstrasi besar tersebut “- protes massa terhadap keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia.”
Dia meminta Bahlil membatalkan rencana penghapusan subsidi bahan bakar bagi pengemudi ojek, atau menghadapi gelombang protes Ujol yang meluas di seluruh Indonesia. Ia pun meminta Presiden Prabowo mengabaikan ucapan Bahlil.
Dimana masyarakatnya, penghasilan Ojul ini tidak seberapa, malah menjadi sapi perah bagi perusahaan utilitas, malah ditekan oleh pemerintah, dimana hati nurani Menteri ESDM Bahlil. Orang kecil bekerja keras,- tambah Egon.
Bahlil Lahadalia mengatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak akan diberikan kepada ojek online (Ujol). pertalit cs. Ojol terbukti menjadi bisnis komersial.
“Tidak (ada aturannya). Dia pakai taksi untuk bisnis. Alhamdulillah, sepeda motor itu milik paman kita yang mengendarai sepeda motor. Tapi ada juga yang punya paman kita. Mereka mempekerjakannya. Siapa yang mengendarainya, itu semacam subsidi. .Dia tinggal di kediamannya di Jakarta, katanya saat ditemui, Rabu (27/11).
Namun menurut Bahlil, pengemudi ojek tetap bisa mendapat subsidi jika memenuhi syarat.
Bahlil mengatakan, pihaknya masih mengkaji siapa saja yang akan menerima subsidi BBM.
“Tapi akan kami pertimbangkan baik-baik, itu bijaksana,” imbuhnya.
(Agustus/SFR)