Jakarta, CNN Indonesia –
Tentara Korea Utara bertempur di Kursk, Rusia dengan menggunakan senjata kuno.
Seorang sersan operasi khusus Ukraina mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) bahwa militer Pyongyang berperang dengan peralatan yang tidak memadai. Mereka tidak menggunakan senjata modern atau membawa makanan.
Mykhailo Makaruk, seorang perwira militer, mengatakan: “Mereka tidak membawa tas di saku mereka. Mereka memiliki granat tetapi bukan granat jenis Soviet. Granat tersebut tidak berguna, hanya saja mereka memiliki peralatan medis yang kualitasnya buruk.” Bab 8 Aksi Khusus, RFA, Rabu (1/1).
Informasi tersebut disampaikan Makaruk setelah tentara Ukraina memeriksa seragam militer tentara Korea Utara yang tewas di wilayah Kursk.
Menurut perkiraan yang diberikan oleh Ukraina dan Amerika Serikat, sekitar 12.000 tentara Korea Utara kini berada di Rusia untuk membantu Moskow melawan pasukan Kiev di Kursk.
Jumlah pasukan Korea Utara diperkirakan akan berkurang karena Ukraina mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korea Utara tewas selama perang. Korea Selatan juga mengatakan bahwa setidaknya 1.100 tentara Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Ukraina melawan Rusia.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan lebih dari 1.000 warga Korea Utara terbunuh di Rusia pekan lalu.
Meski dipersenjatai dengan senjata primitif, tentara Korea Utara hanya menerima sedikit pelatihan sesuai standar Soviet. Makaruk mengatakan tentara Korea Utara tewas membawa senapan serbu Kalashnikov AK-47 Rusia.
Tidak hanya itu, mereka juga diberikan rokok Rusia dan banyak permainan.
(blq/dmi)