Jakarta, CNN Indonesia —
Marc Marquez mengatakan jika pebalap tidak memiliki kecepatan, maka mereka akan menjadi yang terbodoh di MotoGP.
Marquez diminta membandingkan pebalap MotoGP sekarang dengan lima tahun lalu.
“Saya tidak lebih baik atau lebih buruk, tetapi dengan kekuatan yang berbeda. Pada tahun 2019, murni kecepatan yang saya miliki, sekarang saya memiliki lebih banyak pengalaman,” kata Marquez dilansir dari Motorcycle Sports.
Menurut Marquez, faktor mental dan strategi tidak ada artinya tanpa kecepatan.
“Saya tidak akan memberi tahu Anda lagi strategi balapannya, karena Anda bisa menjadi yang terpintar di kelasnya, tetapi jika Anda tidak memiliki kecepatan, Anda akan menjadi yang paling bodoh,” kata Marquez.
“Punya kecepatan, lalu tiba-tiba Anda menjadi yang paling strategis, paling konsisten. Itu karena Anda punya poin itu,” tambah Marquez.
Marquez telah mengorbankan ribuan hal untuk terus membalap di MotoGP. Bahkan Marquez menganggap dirinya seperti mati lalu hidup kembali.
Di MotoGP 2024, Marc Marquez membela Gresini dan beradaptasi dengan motor Ducati. Hasilnya cukup bagus karena berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir.
Kemunculan Marc Marquez bakal semakin dinantikan musim depan. Pasalnya, ia pindah ke pabrikan Ducati sehingga dinilai lebih berpeluang menjadi juara dunia MotoGP.
Marquez menilai, ia telah mengorbankan ribuan hal untuk bisa kembali ke titik positif tersebut setelah sempat terpuruk selama bertahun-tahun.
“Saya mengorbankan delapan ribu hal untuk memperpanjang karier olahraga saya, karena jika tidak, saya akan meninggalkannya,” kata Marquez.
“Ini adalah prioritasnya, untuk menemukan perasaan itu, untuk membicarakan gelar lagi, untuk menang lagi, jelas semua pebalap di grid sedang berusaha dan saya akan mencobanya,” tambah Marquez.
Namun, bagi Marquez, hal tersebut bukan soal kegagalan atau kesuksesan karena ia merasa situasinya sangat buruk dan kini ia bisa hidup kembali.
“Tetapi bagi saya, meraih gelar atau tidak bukanlah kegagalan atau kesuksesan, bagi saya itu kesuksesan,” kata Marquez.
“Memiliki masa muda kedua. Saya merasa seperti mati dan booming, saya hidup kembali. Gelar juara akan menjadi puncaknya,” tambah Marquez.
(jam/Juni)