Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi mendalami kasus pembunuhan terkait sebuah keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariantho mengatakan, polisi masih menyelidiki masalah tersebut. Dalam hal ini adalah sebuah keluarga dengan seorang ayah, ibu dan dua orang anak.
Empat orang berada di TKP (tempat kejadian perkara). Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang masih dirawat di rumah sakit, kata Antara di Kediri, Kamis (5/12).
Bimo mengaku pihaknya belum bisa menjelaskan detail kasus tersebut. Petugas hanya menjelaskan bahwa mereka melakukan olah TKP di tempat ditemukannya korban. Dia mengatakan, petugas mengumpulkan informasi dari beberapa saksi di lokasi. Ini adalah penyelidikan untuk menyelidiki masalah tersebut.
“Kami masih mencari keterangan saksi-saksi. Anggota sedang melakukan olah TKP untuk mengetahui sebab akibat meninggalnya korban,” kata Bimo.
Korban ditemukan warga pada Kamis pagi. Keluarga korban dan rekan kerja menjadi tersangka karena korban dan keluarganya tidak terlihat keluar rumah usai pulang kerja pada Rabu (12/4).
Anggota keluarga yang ikut mengecek kondisi rumah beberapa kali mengetuk pintu namun tidak mendapat jawaban dari pemiliknya.
Kemudian salah satu anggota keluarga berinisiatif membuka jendela kamar korban dan menemukan noda darah. Namun dia tidak berani masuk ke dalam rumah.
Akhirnya, seorang warga lainnya mencoba melihat melalui lubang di dinding kayu dapur dan menemukan sebuah tangan tergeletak di sana.
Kemudian penemuan tersebut dilaporkan ke sekretaris desa dan diserahkan ke polisi. Saat itulah polisi mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban.
Setibanya di sana, AK (ayah), KR (ibu), CAW, anak pertama yang masih duduk di bangku SMP, ditemukan tewas. Tubuh mereka berlumuran darah.
Sementara SPI kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar ditemukan mengalami luka-luka. Dia masih hidup saat ditemukan.
Jenazah korban dibawa ke rumah sakit dan korban luka segera mendapat pertolongan medis dari Rumah Sakit Diri di Bhayangkara.
Polisi juga memasang garis polisi di sekitar rumah korban untuk memastikan orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk. Hasilnya mengejutkan warga. Meski harus berdiri di belakang polisi, mereka bergegas pulang.
(antara / anak)