Jakarta, CNN Indonesia –
Octopus 2 memikul beban yang berat karena harus memenuhi ekspektasi penonton yang telah menunggu selama tiga tahun, tugas yang awalnya mendapat respon meyakinkan di episode pertama, namun mulai dipertanyakan di paruh kedua. cerita.
Saya mencoba memahami penderitaan pencipta Hwang Dong-hyuk, yang harus membagi babak baru perjalanan Sung Gi-hyun (Lee Jong-jae) menjadi dua musim.
Masalah kontinuitas memaksanya membagi satu perjalanan penuh menjadi dua musim, dengan bagian pertama terungkap di Game 2. Pembagian ini sepertinya menjadi alasan kuat untuk merasa mandek setelah menonton tujuh episode Game 2.
Dua episode awal, Bread and the Lottery and the Halloween Party, ternyata berhasil meraup keseruan. Game kedua dimulai dengan cerita yang solid saat Seung Gi-hoon kembali dengan tekad.
Terutama penampilan episode pertama yang sangat bagus dalam segala hal. Hwang Donghyuk memproduseri naskahnya, menjadikannya adegan yang rapi dan kuat dari awal hingga akhir.
Ia menyajikan berita tentang setiap karakter lama dengan lancar dan dalam jumlah yang tepat. Aspek di balik layar semakin sempurna dengan penampilan impresif para aktornya.
Dari semua aktor, Gong Yoo menjadi bintang paling cemerlang ketika ia muncul kembali sebagai seorang salesman yang juga dikenal sebagai “The Proposer”.
Dia akhirnya mendapat lebih banyak ruang layar, meskipun dia kembali ke status bintang tamu. Namun pada salah satu episodenya, Gong Yoo memberikan karakter ikonik ini peran yang lebih menonjol dalam cerita.
Nyatanya, adegan singkat tersebut begitu berkesan hingga meski hanya muncul satu episode, Gong Yoo pantas masuk dalam tiga besar aktor terpopuler di game tersebut.
Episode kedua juga tetap berkesan karena Hwang Donghyuk menanam benih cerita yang akan diangkat nanti. Saya juga merasa bagian ini merupakan tempat pemanasan mesin sebelum melakukan akselerasi pada bagian terakhir.
Namun penilaian tersebut diambil secara keliru dari presentasi Hwang Dong Hyuk. Sebaliknya, dia memilih arah kreatif yang berbeda.
Beberapa perubahan tersebut akan membawa inovasi baru pada musim kedua. Kekhawatiran akan monotonnya sejarah bisa dihilangkan dengan terobosan-terobosan ini.
Perhatikan klausul baru dalam versi ini, kelanjutan permainan dapat ditentukan melalui pemungutan suara para pemain.
Hwang Donghyuk mencoba menggambarkan sifat sebenarnya dari orang-orang yang ingin berjudi karena tidak pernah merasa puas meski nyawanya dalam bahaya.
Dong-hyuk juga menghadirkan keseruan berbeda dengan permainan kompetitif. Ini hanya mempertahankan satu adegan (Red Lantern, Green Lantern) dari musim pertama, dan gameplay lainnya benar-benar baru.
Pencipta sekaligus sutradara kembali membuktikan kemampuannya dalam menciptakan momen ikonik dari permainan anak-anak. Kali ini lagu merdu dan merdu dari penampilan Mingle memikat hati penonton hingga melekat di kepala.
Kehadiran aktor baru pun turut memperkaya warnanya. Pemilihan karakter di Squid Game 2 cukup efektif karena mampu menampung banyak aktor terkenal.
Cho Hyun-joo (Park Sun-hoon), Kim Jong-hye (Jo Yoo-ri), Thanos (Choi Seung-hyun), Kang No-yul (Park Gyu-jung), dan Si Kembar Yong-sik. Yang Dong-geun) dan Jang Geum-ja (Kang Ai-shim).
Park memuji Sun-hoon dan Choi Seong-hyun yang berhasil menghadirkan pesona pada karakter mereka.
Sung-hoon, yang menjadi sorotan sejak ia diperkenalkan sebagai karakter transgender, telah melampaui ekspektasi. Dia menunjukkan keserbagunaannya saat menjadi Hyun-joo dalam segala kerumitannya.
Queen of Tears memiliki pengembangan karakter yang paling solid dan memuaskan dari awal hingga akhir musim kedua bagi saya.
Sedangkan bagi Choi Seung-hyun alias TOP, memerankan Thanos adalah tugas yang mudah.
Namun selain itu, ada beberapa catatan yang mengganggu tentang Slideshow 2. Season 2 sepertinya sudah kehilangan nuansa drama yang begitu impresif di season pertama.
Ada beberapa hal yang bisa dikaitkan dengan minimnya nuansa dramatis dari setiap episodenya. Salah satunya, Hwang Dong-hyuk, menyebarkan terlalu banyak benih melalui karakternya.
Serial ini memperkenalkan pemeran Seung Gi Hoon dan pemeran baru, tetapi kemudian tidak membuat keputusan pasti hingga akhir musim kedua.
Bagian gameplay dari ceritanya juga lebih kecil dari Musim 1, dan bagi pemirsa yang tertarik dengan permainan tinta karena suasana intens dari permainan mematikan tersebut, musim ini akan menjadi menarik.
Detail dramatis semakin tipis, karena hanya segelintir karakter yang mati dalam game.
Pada akhirnya, Ink Game 2 tidak bisa dikatakan sebagai sekuel yang buruk mengingat memiliki beberapa poin tambahan. Sang pencipta pun sepertinya menjadikan ini sebagai jembatan menuju musim ketiga dan terakhir The Ink Game.
Layaknya para kontestan, Hwang Donghyuk tampaknya bertaruh pada musim kedua yang penuh dengan pertanyaan dan spekulasi yang hanya akan terjawab di musim terakhir Ink Game yang dijadwalkan tayang pada tahun 2025.