Jakarta, CNN Indonesia –
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) alias SMI RSUD Sanjiwani berbagi manfaat nyata pendanaan sebagai rumah sakit rujukan di Bali Timur.
SMI telah mendukung pembangunan proyek infrastruktur rumah sakit di Gianyar sejak tahun 2016. Reynaldi Hermansjah, CEO PT SMI, mengatakan saat itu pihaknya memberikan pinjaman rutin senilai Rp 150 miliar.
“Kami sudah memberikan plafon pinjaman (untuk RSUD Sanjiwani) hingga Rp 627 miliar (sejak 2016). Status proyek dan pembayarannya lancar,” kata Reynaldi Bali dalam Media Conference, Selasa (10/12).
Pada tahun 2016, manfaat pinjaman tersebut antara lain penambahan layanan poliklinik dari 18 unit menjadi 29 unit.
Sedangkan dua pinjaman lagi dialokasikan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). SMI mengalokasikan Rp134 miliar pada tahun 2020 dan Rp343 miliar pada tahun 2021.
“Dengan bantuan kami dalam pembangunan RS Sanjiwani, terjadi peningkatan kunjungan secara keseluruhan sebesar 58,6 persen. Artinya, masyarakat mempunyai akses terhadap layanan kesehatan yang lebih banyak,” ujarnya.
Reynaldi langsung mengecek kondisi rumah sakit. Ia mengaku kaget melihat lingkungan dan kebersihan RSUD Gianyar, Bali.
Ia mengunjungi RSUD Sanjiwani dan meninjau sejumlah sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia. Reynaldi memuji kerja baik rumah sakit di Bali Timur.
“Suasana bersih, tidak berbau, penting sekali bagi lembaga pelayanan publik. Saya kira saya lihat (kebersihan) di sini (RS Sanjiwani),” jelas Reynaldi usai meninjau RS tersebut, Rabu (11/12).
Pengenalan pertumbuhan pendapatan RS Sanjiwani tahun 2019-2023, di sini terlihat tren pertumbuhan pendapatan rumah sakit ini mengalami peningkatan sejak kita mengeluarkan pinjaman. Lebih dari Rp 275 miliar pada tahun 2023, ujarnya.
Pada tahun 2019, pendapatan RSUD Sanjiwani sendiri meningkat menjadi Rp94 miliar, kemudian menjadi Rp133 miliar pada tahun 2020. Pendapatan rumah sakit ini juga mungkin bertahan di kisaran Rp 98 miliar pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi Rp 122 miliar. berikut. tahun
Direktur RS Sanjiwani Nyoman Bayu Widhiartha, SMI melanjutkan pernyataan tersebut. Ia menjelaskan, saat ini terdapat lebih dari 100 dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut, 72 di antaranya merupakan dokter spesialis.
“Yang datang berobat kebanyakan datang untuk operasi, penyakit dalam karena kami adalah rujukan (RS) di Bali Timur,” kata Nyoman.
“Biasanya pasien yang dirujuk ke sini dari RS swasta dan Puskesmas. Kebetulan kami punya dokter spesialis bedah dan bedah,” jelasnya.
Nyoman juga menyambut baik kesediaan SMI untuk mendanai proyek kesehatan lainnya di RSUD Sanjiwani. Berkat lampu hijau yang diberikan kendaraan khusus Kementerian Keuangan (SMV).
(skt/pta)