Jakarta, CNN Indonesia —
Israel telah menyetujui gencatan senjata dengan milisi Hizbullah Lebanon.
Ini adalah cara untuk mengakhiri pertarungan di antara mereka sejak September lalu.
Pada Selasa (26/11), pemerintah Israel menyetujui resolusi gencatan senjata melalui diskusi internal dan pemungutan suara di parlemen.
Hizbullah mengklaim gencatan senjata sebagai kemenangan melawan Israel.
Lantas, apa isi gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel?
1. Gencatan senjata mulai Rabu (27/11)
Perjanjian tersebut akan mulai berlaku pada Rabu (27/11) atau setelah parlemen Israel mengesahkan resolusi tersebut.
Gencatan senjata tersebut dikutip oleh The Times of Israel yang menyatakan bahwa “Israel dan Lebanon akan menghentikan permusuhan mulai pukul 04:00 (waktu setempat, 27 November 2024) sesuai dengan komitmen”.
Pemerintah Lebanon akan mencegah Hizbullah dan semua kelompok bersenjata lainnya di negara tersebut melakukan operasi apa pun terhadap Israel.
Israel tidak akan melakukan tindakan ofensif militer apa pun terhadap sasaran-sasaran Lebanon, termasuk sasaran sipil, militer atau nasional lainnya, melalui darat, udara atau laut di wilayah Lebanon.
3. Mengadopsi Resolusi PBB 1701
Israel dan Lebanon mengakui pentingnya Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dalam mencapai perdamaian dan keamanan abadi.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk menerapkan sepenuhnya resolusi tersebut tanpa pelanggaran apa pun.
Resolusi 1701 mencakup penghentian total konflik Lebanon-Israel dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru dan Sungai Litani.
Garis Biru adalah perbatasan sebenarnya antara Lebanon dan Israel. Resolusi ini diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada tahun 2006.4. Bersiaplah untuk menyerang jika diserang
Perjanjian tersebut juga mengindikasikan bahwa Israel dan Lebanon akan menyerang jika negaranya diancam atau diserang.
“Komitmen ini tidak menghalangi Israel atau Lebanon untuk menggunakan hak dasar mereka untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional,” lanjut perjanjian tersebut.
5. Tentara Lebanon mematuhi gencatan senjata
Pasukan Lebanon akan dikerahkan ke selatan untuk memantau perjanjian gencatan senjata, lapor Al Jazeera, mengutip Al Jazeera.
Tentara Lebanon juga akan menjadi satu-satunya kelompok bersenjata. Selain itu, mereka akan mengambil alih semua aktivitas terkait senjata di negara tersebut.
“Satu-satunya kelompok bersenjata yang ditempatkan di provinsi selatan Litani adalah tentara resmi Lebanon dan pasukan keamanan, serta infrastruktur dan senjata,” kata pernyataan itu.
Bersambung di halaman berikutnya…