Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi III DPR dijadwalkan menggelar rapat dengan Kapolres Semarang Kompol Irwan Anwar pada Minggu (24/11) untuk membahas kasus penembakan polisi yang menewaskan seorang siswa di SMKN 4 Semarang, GRO (17).
Ketua Komisi III DPR Habiborokhman mengatakan pihaknya menjadwalkan rapat pada Selasa (3/12).
“Kalau kita tunjuk [Kapolres] Semarang, kemungkinan besar kita internal,” kata Habib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/2).
Berdasarkan agenda yang diterima fun-eastern.com, pertemuan tersebut rencananya akan berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB. Kapolres Semarang Kompol Irwan Anwar dan perwakilan keluarga korban akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Habib mengatakan, pihaknya hari ini meminta pendapat pihak keluarga terkait kasus tersebut, khususnya berbagai keberatan. Ia mengatakan, pihaknya juga akan menilai penggunaan senjata yang dilakukan polisi dalam kasus tersebut.
“Kami ingin bertanya bagaimana penilaiannya, polisi, apa yang dilakukan selama ini untuk mengendalikan penggunaan senjata oleh penguasa, tapi bagaimana kapasitasnya,” kata dia yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
Secara terpisah, seperti dikutip detikJateng, Kapolrestabes Semarang Kompol Irwan Anwar menyatakan akan memenuhi undangan Komisi III DPR.
“Belum ada pemanggilan resmi. (Tapi siap ikut?) Tentu,” kata Irwan, Minggu (12/1).
Terkait penembakan siswa SMK oleh polisi di Semarang, kata dia, semua pihak yang terlibat sudah menarik perhatian bangsa. Ia mengatakan, mulai dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) hingga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terlibat langsung dalam pengusutan kasus tersebut.
Kompolnas dan Komnas HAM juga mendatangi Polda kemarin, jelasnya.
Sebelumnya, Irwan mengklaim aparat kepolisian di bawah yurisdiksinya melepaskan tembakan saat mencoba melerai perkelahian. Bukan hanya GRO yang tewas, namun dua rekannya mengalami luka-luka.
Belakangan, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zenudin yang diduga menembak pelajar SMKN 4 Semarang, GRO (17), diperiksa dalam kasus pelanggaran, kata Polda Jateng. Kode etik.
Selanjutnya, keluarga korban menyampaikan laporan kepada GRO terkait dugaan tindak pidana yang merenggut nyawanya.
Mabes Polri pun ikut membantu dalam kasus penembakan ini. Tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) diterjunkan ke Semarang untuk melakukan penyelidikan. Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan pihaknya akan mengusut kasus tersebut secara transparan.
Beberapa waktu lalu, polisi menemukan jenazah korban. Makam korban digali untuk mengetahui penyebab sebenarnya meninggalnya siswa SMK tersebut.
(anak/anak)