Jakarta, CNN Indonesia –
Jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan Korea Selatan, Minggu (29 Januari 2012) diyakini disebabkan oleh dua faktor: tabrakan dengan sekawanan burung dan cuaca buruk.
Seperti dilansir kantor berita AFP, dinas pemadam kebakaran Korea Selatan mengindikasikan bahwa kegagalan mesin disebabkan oleh kedua penyebab tersebut. Namun penjelasan lengkap mengenai alasannya akan dirilis setelah penyelidikan bersama selesai.
“[Penyebabnya] diduga karena serangan burung dan cuaca buruk,” kata Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Muan Lee Jeong-hyun.
Namun penyebab pastinya akan terungkap setelah dilakukan penyelidikan bersama, lanjutnya.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea juga merilis pernyataan mengenai jadwal landasan pacu. Menara kendali dikatakan telah memperingatkan pilot akan adanya serangan burung.
Akibat peringatan tersebut, pesawat kembali berupaya mendarat di landasan. Namun upaya tersebut tidak berhasil, pesawat mendarat tanpa roda pendaratan.
Pesawat kemudian kehilangan kendali dan tergelincir keluar landasan sebelum menabrak pagar dan hancur sehingga menimbulkan awan api.
“Sekitar tiga menit berlalu sejak menara kendali mengeluarkan peringatan serangan burung sebelum pesawat berusaha mendarat lagi di landasan pacu,” kata Kementerian Daratan Korea dalam pernyataan resminya.
Pernyataan tersebut juga menjelaskan bahwa pilot menelepon Mayday dua menit sebelum kecelakaan. Namun kejadian ini tidak bisa dihindari dan memakan ratusan korban jiwa.
Kementerian Pertanahan, Prasarana, dan Transportasi juga meyakini kecelakaan tersebut bukan disebabkan oleh terlalu pendeknya landasan pacu. Landasan pacu tidak dianggap sebagai faktor karena panjangnya 2,8 km.
Pesawat berukuran serupa juga dapat beroperasi secara normal tanpa masalah sebelumnya. Dengan demikian, faktor ukuran lintasan dianggap tidak mempengaruhi terjadinya kecelakaan.
Landasan pacunya sepanjang 2.800 meter, pesawat berukuran serupa terbang ke sana tanpa kendala, ujarnya.
Panjang landasan pacu tidak mungkin menyebabkan kecelakaan ini, lanjut pernyataan itu.
Bencana tersebut merenggut ratusan nyawa, hampir seluruh penumpangnya. Menurut Minggu (29/12), pukul 14.42 WIB. Waktu Korea, jumlah korban tewas mencapai 120 orang.
Rekor ini melebihi setengah dari seluruh penumpang di dalamnya saat insiden terjadi. Jeju Air penerbangan 7C2216 membawa 181 orang, terdiri dari 175 penumpang dan 6 awak.
Dua selamat, semuanya pramugari. Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. (frl/tsa)