Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Utara akhirnya akan menggunakan kalender Gregorian untuk edisi tahun 2025, menggantikan sistem kalender tradisional “Juche”.
Berdasarkan kalender sebelumnya, Korea Utara memasuki Juche 114 pada tahun 2025. Kalender tersebut didasarkan pada hari ulang tahun pendiri negara tersebut, Kim Il Sung.
Kim Il Sung adalah kakek dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.
Baru-baru ini, Kim Jong Un dikabarkan akan membatalkan tanggal Juche dan akan menggunakan kalender Gregorian yang umum digunakan secara internasional.
Tindakan Kim Jong-un ini tampaknya menjadi salah satu caranya untuk menghilangkan pemujaan terhadap mendiang ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya di masa lalu.
Korea Utara menghapus simbol agama Kim Il Sung dan Kim Jong Il tahun ini, kata seorang keturunan Korea Utara yang tinggal di Tiongkok kepada RFE/RL.
Nama sistem kalender Juche diambil dari ideologi Kim Il Sung. Artinya menentukan nasib sendiri tanpa bergantung pada pihak lain.
Sementara itu, kalender resmi merupakan bagian utama dari propaganda Korea Utara. Kalender dibagikan secara gratis kepada warga sebagai hadiah.
Kalender sering kali menampilkan gambar pencapaian negara, penghormatan kepada para pemimpin, atau pertunjukan kekuatan militer Korea Utara.
Kalender baru Korea Utara tahun 2025, yang menggunakan kalender Gregorian, menampilkan gambar gedung pencakar langit Pyongyang yang menyala di malam hari.
Film ini seharusnya mempromosikan proyek 50.000 rumah, yang harus selesai pada akhir tahun 2025. (bac/bac)