Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Dewan Pertimbangan Needem Titi Anggraini menyayangkan KPU belum membuka proses penghitungan suara Pilkada 2024 di Sirkap kepada publik.
Titi kepada fun-eastern.com, Jumat (29/11), “Sangat disayangkan KPU tidak membuka foto hasil tabulasi C.Results di Sirekap.”
Ia menilai, tidak bijak jika KPU menutup akses masyarakat terhadap tabulasi Hasil C di Sirekap hanya demi menghindari keresahan.
Padahal datanya ada dan tersedia, kata Titi. Namun hanya dapat diakses oleh petugas operasional dan penyelenggara internal.
Ia menilai, hal tersebut justru menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
“Dan ada kekhawatiran potensi perubahan suara jika suara TPS dipindahkan ke kecamatan dan penghitungan suara di kecamatan karena terbatasnya akses yang hanya dimiliki kelompok tertentu,” ujarnya.
Titi mengatakan sirekap merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penghitungan suara multi tahap.
Menurut dia, dengan jumlah calon yang lebih sedikit dan mekanisme seleksi yang lebih sederhana, seharusnya KPU meningkatkan kualitas layanan Sirkap pada Pilkada Serentak 2024.
Selain itu, KPU sudah mempunyai bekal untuk menilai Sirkapp pada pemilu serentak sebelumnya, sehingga lebih optimal dari sisi profesionalisme petugas dan kredibilitas teknisnya, kata Titi.
Ia juga mendorong terbukanya akses masyarakat terhadap hasil tabulasi Sirekap KPU. Titi mengatakan, langkah tersebut justru membuat masyarakat semakin percaya kepada KPU dan jajarannya.
Hal ini kemudian turut mendorong warga untuk bekerja sama dan berkontribusi terhadap kemurnian suaranya.
“Agar tidak tertipu atau dimanipulasi dalam revisi bertahap di kabupaten, kabupaten/kabupaten, dan provinsi,” ujarnya.
(mnf/wis)