Jakarta, CNN Indonesia —
Kabareskrim Polri, Wahyu Widada mengungkapkan, ada 85 orang berpengaruh yang diduga mempromosikan atau mendukung perjudian online (Judol) di media sosial.
Wahyu dalam konferensi pers di Kantor Komdigi Jakarta mengatakan, “Karena kegiatan kami yang khusus menyasar aktivis, maka kami telah menindak banyak orang, termasuk tersangka. Saat help desk ini diluncurkan, ada sekitar 85 orang. “, pada Kamis (21/11).
Namun Wahyu tak membeberkan nama penghasut yang ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Wahyu kemudian mengatakan, ada dua jenis influencer yang mempromosikan perjudian online. Pertama, munculnya influencer yang mempromosikan situs perjudian online baru-baru ini. Tipe kedua terdiri dari influencer yang mempromosikan situs judi internet lama yang sudah tidak aktif lagi.
“Beberapa artis melewatkan ini belum lama ini, tapi itu terjadi pada masa COVID. Sekarang kami mencari lagi dan situs tersebut hilang,” katanya.
Wahyu mengatakan, polisi pasti akan mengundang ahli dalam mengusut selebritis internet. Hal ini untuk memastikan situs judi online yang dipromosikan masih aktif.
“Tentu kita akan undang ahlinya, ada ahli ITE, ada ahli kriminalitas dan sebagainya. Nanti kita putuskan kalau terlihat. Kalau iya kita ambil tindakan. Kalau tidak terlihat harus kita hentikan,” dia dikatakan. katanya.
(rzr/ISN)