Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang memperbarui aturan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dan dapat menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir.
Putin menandatangani dekrit tentang pembaruan kebijakan pencegahan nuklir pada Pokok-pokok Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir.
Prinsip dasar doktrin ini adalah penggunaan senjata nuklir adalah upaya terakhir untuk melindungi kedaulatan suatu negara, kata media pemerintah Rusia TASS pada Selasa (19 November).
TASS menulis bahwa ancaman dan risiko militer baru mendorong Rusia untuk memperjelas kondisi penggunaan senjata nuklir.
Menurut doktrin terakhir, Rusia akan menganggap setiap serangan yang dilakukan oleh negara non-nuklir yang didukung oleh negara nuklir sebagai serangan bersama.
Doktrin tersebut juga mencantumkan serangan yang menggunakan rudal konvensional, drone, atau pesawat lain yang mungkin memenuhi kriteria ini.
Doktrin ini juga menyatakan bahwa segala bentuk agresi terhadap Rusia yang dilakukan oleh negara anggota koalisi akan dianggap sebagai agresi.
Langkah Rusia ini dilakukan setelah pemerintah AS mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah di Negeri Beruang Merah.
Ukraina terus-menerus melobi AS untuk mendapatkan izin menggunakan sistem pertahanan rudal antipesawat ATACMS. Senjata ini mempunyai jarak tembak hingga 306 kilometer.
Putin berulang kali memperingatkan bahwa keterlibatan negara-negara Barat dan NATO dalam konflik Ukraina akan berujung pada perang.
Rusia juga meyakini serangan terhadap wilayah Rusia akan dilakukan oleh Barat.
“Ini karena sasarannya bukan tentara Ukraina, tapi para ahli dari negara-negara Barat,” kata sekretaris pers Kremlin Dmitriy Piaskov pada hari Senin.
Seorang pejabat AS mengatakan Biden memberi wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan rudal tersebut setelah Korea Utara mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk membantu mereka melawan Ukraina.
Informasi terkini menunjukkan terdapat ribuan tentara Korea Utara di perbatasan Rusia-Ukraina. (isa/rds)