Medan, CNN Indonesia —
Calon Wakil Gubernur Sumut Hasan Basari Sagala mengkritik calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution karena menudingnya memanfaatkan isu pemekaran sebagai isu politik untuk mendulang suara di Pilgub.
“Siapa bilang ini isu politik? Pak Bobby, saya tidak pernah bilang ini isu politik kita,” kata Hassan Basri Sakala dalam debat ketiga Pemilu 2018, Rabu (13/11).
Hassan yang mewakili AD Rahmayadi menegaskan, dirinya mengangkat isu pemekaran di Sumut demi keadilan dan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, pemekaran Sumut harus didorong.
“Maksud saya untuk pembangunan yang adil, pembangunan yang setara. Pemekaran Sumut harus kita dukung. Tidak ada masalah politik di sini. Pak Bobby hanya bilang itu masalah politik. Tolong temui dia.
Hassan mengaku berkeliling Nias selama enam hari dan mengatakan Nias harus diperluas karena pembangunan di wilayah tersebut masih belum merata.
“Saya juga pulang dari Nias, enam hari di Nias, dalam perjalanan dari Nias Selatan ke Nias Barat, saya menyadari bahwa Nias memang perlu pemekaran. Bukan persoalan politik untuk keadilan dan pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Menurut Hassan, selama 10 tahun terakhir, moratorium federal selalu menghambat perdebatan ekspansi. Ia kembali mengingatkan Bobby Nasution agar berhati-hati dalam berkata dan tidak menggiring opini publik.
“Masalahnya sekarang pemerintah federal memberlakukan moratorium 10 tahun terhadap segala pekerjaan pembangunan di Nias, Bobby, saya ulangi untuk pembangunan yang berkeadilan, untuk pembangunan yang berkeadilan. Ini bukan perkembangan politik. Tolong Pak Bobby, bicaralah yang sebenarnya, bicaralah dari hati,” ujarnya (fnr/isn).