Jakarta, CNN Indonesia —
Korban selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines menggambarkan kondisi sebelum pesawat itu jatuh di Kazakhstan.
Dua penumpang yang selamat dan seorang awak penerbangan Azerbaijan Airlines mengatakan mereka mendengar setidaknya satu ledakan keras saat pesawat mendekati tujuannya, Grozny di Rusia selatan.
“Setelah ledakan… Saya pikir pesawat akan hancur,” kata penumpang Subhonkul Rakhimo kepada Reuters, Jumat (27/12).
Setelah mendengar suara ledakan, lanjut Rakhimo sambil membacakan doa dan bersiap menghadapi pilihan buruk. “Jelas pesawat itu rusak dalam beberapa hal,” katanya.
Penumpang lainnya, Vafa Shabanova, juga mengaku mendengar ledakan keras. Dia mendengar tidak hanya satu, tapi dua ledakan. “Saya sangat takut,” katanya.
Setelah mendengar suara ledakan, lanjutnya, pramugari menyuruhnya pergi ke bagian belakang pesawat.
Rakhimo Shabanova mengatakan ada masalah pada tingkat oksigen di kabin pasca ledakan.
Sementara itu, pramugari Zulfugar Asadov mengatakan pendaratan di Grozny ditolak karena kabut sehingga pilot berputar-putar hingga terdengar ledakan di luar pesawat.
Pilot baru saja mengangkat pesawat, saya mendengar ledakan dari sayap kiri. Ada tiga ledakan, ujarnya.
Hasil penyelidikan pertama menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami masalah fisik eksternal. Penelitian ini juga menunjukkan keyakinan bahwa armada tersebut terkena serangan di udara.
Hal ini diumumkan pihak maskapai sekaligus Menteri Transportasi Azerbaijan, Rashad Nabiyev, pada Jumat (27 Desember).
Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan para saksi, dapat disimpulkan adanya campur tangan pihak luar, kata Menteri Nabiyev kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Merujuk keterangan korban selamat, terjadi tiga kali ledakan sebelum pesawat jatuh. “Penting untuk mengetahui jenis senjata apa itu,” tambahnya.
Hasil investigasi ini semakin memperkuat spekulasi bahwa pesawat tersebut menabrak sistem pertahanan udara Rusia. (fby/wiw)