Surabaya, CNN Indonesia —
Polisi mengungkap niat mengintimidasi atau melecehkan siswa Evan Sugianto dari SMA Kristen Gloria 2 Surabaya. Disebut-sebut, ia memaksa EN menundukkan kepala dan menggonggong karena tak terima dianiaya anaknya.
“Saya yakin rekan-rekannya sudah memahami motifnya dan sudah mengetahui bahwa yang bersangkutan tidak akan terima dengan penganiayaan terhadap anaknya,” kata Humas Polda Jatim, Kompol Dirmanto, Jumat (15/11).
Dirmanto mengatakan, Evan tidak terima karena korban EN menceritakan kepada anak Evan, EL, bahwa ia memiliki bulu puppy. EL merupakan siswi SMA Sita Hati.
Pemilik tempat hiburan malam itu mengunjungi EN di SMAK Gloria 2 pada 21 Oktober 2024 bersama rombongan orang yang dimintanya.
Ivan memaksa anak di bawah umur itu untuk meminta maaf. Peristiwa itu terekam dan dibagikan ke media sosial.
Sekarang Ivan ditangkap. Ia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mabes Polri Surabaya pada Kamis malam (15/11).
Nomor Tahun 2014 berdasarkan ayat (1) Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia. 35 Republik Indonesia No. Ivan mengancam akan mengubah UU 23 Perlindungan Anak tahun 2002 dan/atau Pasal 335. KUHP dibuat Ayat (1) Ayat 1 KUHP.
“Dengan ancaman 3 tahun penjara.
Karena kejadian tersebut, Dirmanto menyebut kejadian tersebut sebagai pembelajaran bagi semua. Segala permasalahan yang berkaitan dengan anak atau pelajar harus tetap tenang. Para orang tua juga diminta untuk tidak memanaskan suasana.
“Jika anaknya bertengkar dengan anak lain, kami imbau agar masyarakat menyelesaikannya dengan tenang antara anak dengan anak tersebut, ya, kalau antara sekolah A dan sekolah B harap diselesaikan dengan tenang. Itu sekolah atau sekolah ya, tidak perlu marah-marah dan tidak perlu menambah panas,” ujarnya.
“Sekali lagi, mari kita sama-sama menjaga anak kita, karena sekarang di era media sosial ini masalah perundungan sangat cepat terjadi,” tutupnya.
Sementara itu, siswi SMA Kristen Gloria 2 (SMAK) Surabaya Ira Maria yang menjadi korban kecerobohan Ivan Sugianto mengaku sangat terpukul. Ia kecewa hal itu bisa terjadi pada putranya.
Ira mengatakan EN tidak ada niat menghina EL. Ia mengatakan, sang anak sedang bercanda dengan teman-temannya.
“Bermula dari candaan EN dengan teman-temannya yang bilang EL itu cantik, rambutnya seperti anak anjing dan itu hanya terjadi antar teman. Tidak ada saling sindir atau EN langsung memanggilnya anjing,” kata Ira, Kamis. (14/11). (frd/tidak)