Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah masih mematangkan rencana konversi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (BBM) menjadi Subsidi Langsung Tunai (BLT).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan keputusan terkait kebijakan tersebut akan diumumkan pada Desember 2024.
Kelompok lain yang khawatir tidak mendapat bantuan adalah para pengemudi ojek online (OJOL). Bahlil menjelaskan, Ojol tidak dilibatkan dalam proses penerimaan subsidi BBM karena kegiatan tersebut dianggap sebagai bisnis.
“Tidak (termasuk dalam undang-undang). Mereka menggunakan ojek untuk berbisnis. Kita alhamdulillah, kalau sepeda motor, sepeda motor itu milik saudara kita yang datang dengan sepeda motor. Tapi ada juga yang mempekerjakan saudara kita. Bawakan. Apakah hal seperti ini disubsidi?” kata Bahlil di Jakarta, Rabu (27/11) lalu.
Pak Bahlil mengatakan, pihaknya masih memikirkan matang-matang siapa yang akan menerima subsidi BBM.
“Tapi kami membacanya dengan cermat, yang jelas bijaksana, agar bijaksana,” kata Bahlil
Namun, Bahlil mengatakan, para tukang ojek bisa mendapat subsidi jika memenuhi syarat.
Rencana tersebut menuai kritik keras dari Ikatan Pengemudi Taksi Motor Garda Online Indonesia.
Ketua Garda Indonesia Igun Wikasana menilai ucapan Bahlil menimbulkan kemarahan di kalangan tukang ojek dan berujung protes.
“Kata-kata yang diucapkan Pak Bahlil merupakan pernyataan yang memancing kami para pengendara sepeda motor untuk melakukan protes besar-besaran terhadap pemerintah. Kesalahan apa lagi yang akan diungkap pemerintah?” kata Yegun, Kamis (28/11).
Igun menyebutkan, sejak 2018 pihaknya sudah sabar menunggu persetujuan penggunaan ojek listrik sebagai angkutan umum, namun hingga kini hal tersebut belum terealisasi.
Menurut Igun, jika pengemudi Ojol tidak diberi akses terhadap bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite, maka protes massal di seluruh Indonesia tidak bisa dihindari.
“Menteri ESDM langsung menolak Ojole sebagai bahan bakar transportasi karena bukan angkutan umum, sehingga kami melihatnya sebagai hal yang tidak bisa kita biarkan. Kalau nanti Ojole tidak bisa menerima atau mengisi bahan bakar subsidi, tentu akan terjadi. menjadi gelombang protes besar-besaran-demonstrasi tidur di seluruh Indonesia terhadap keputusan Menteri Energi dan Mineral Bahlil Lahadalia,” tegasnya.
Egun meminta Bahlil membatalkan rencana tersebut dan tetap memberikan bantuan kepada pengendara sepeda motor. Ia pun meminta Presiden Prabava Subianto tidak mendengarkan pernyataan Bahlil yang dinilainya tidak manusiawi.
Yang dukung rakyat siapa? Uang ojol ini tidak seberapa, sudah menjadi sapi perah bagi perusahaan aplikasi. Tentu sekarang pemerintah akan memerasnya lagi. Dimana hati nurani Menteri ESDM? Karena ada apakah si kecil yang kerjanya seperti ojol?” dia menambahkan.
Namun, Bahlil mengatakan, para tukang ojek bisa mendapatkan bantuan jika memenuhi persyaratan.
(lau/sfr)