Jakarta, Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan delegasi pengusaha Asosiasi Jepang-Indonesia Jepang (JAPINDA) di Istana Merdeka, Batavia, Kamis (5.12) sore.
Pertemuan tersebut membahas berbagai proyek kerja sama, antara lain investasi, irigasi, pengelolaan lahan, dan proyek energi strategis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengatakan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang hadir dalam kesempatan tersebut berencana mengembangkan proyek MRT fase barat-timur.
“Dari JICA sendiri tentunya masih banyak proyek lain, termasuk pengembangan kereta MRT fase Timur-Barat, dan masih banyak proyek lain yang memerlukan dukungan Presiden,” kata Airlanga usai pertemuan.
Airlanga kemudian mengatakan, Sumitomo Forestry juga telah mengembangkan kiprahnya dalam mengolah lahan gambut untuk restorasi. Hutan Sumitomo, lanjutnya, juga ditugaskan menangani kerikil di Kalimantan Tengah.
“Dan itu akan membuat prototipe bagaimana lahan akan dikembalikan ke fungsi hutan, dan tentunya setelah proyek percontohan ini, mereka akan memindahkan hasil panen menjadi tanaman yang bisa dimakan,” ujarnya.
Airlangga juga mengungkap rencana perpanjangan Blok Masela oleh Inpex yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian proyek front-end engineering.
Menteri Investasi Rossan Roeslani dan Hilirisasi menambahkan, proyek blok Masela diperkirakan bisa dilanjutkan tahun depan.
“Karena akan berdampak besar juga bagi Indonesia,” kata Rossan.
Lebih lanjut, Rossan mengungkapkan, Presiden Prabowo pernah melibatkan tentara Jepang dalam proyek Great Giant Seawall untuk melindungi pertahanan Batavia dari banjir yang panjangnya mencapai 600 kilometer.
“Kami juga melihat partisipasi dari perusahaan Italia karena ada juga perusahaan konstruksi. Kami berharap mereka juga bisa berpartisipasi,” kata Rossan.
(rzr/sfr)