Jakarta, CNN Indonesia —
Awal tahun kerap dimanfaatkan untuk membuat resolusi hidup yang lebih baik. Kebiasaan sederhana yang bisa berdampak besar dalam hidup adalah membaca buku, terutama sebelum tidur.
Tak hanya membantu Anda menjadi lebih pintar dan berwawasan luas, membaca buku sebelum tidur juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental dan fisik Anda.
Pada malam hari, kebanyakan orang menghabiskan waktunya dengan melihat-lihat layar ponsel atau menonton acara TV. Namun menurut para ahli, aktivitas tersebut tidak cocok untuk meningkatkan kualitas tidur.
Sederhananya, gadget atau televisi memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Psikolog tidur Katherine Hall menjelaskan bahwa cahaya biru menurunkan kadar melatonin, hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk. Akibatnya, otak justru akan menjadi lebih waspada dan membuat Anda lebih sulit tertidur.
Alternatifnya, cobalah membaca buku fisik. Aktivitas ini sangat menenangkan dan membantu tubuh dan pikiran Anda bersiap untuk tidur.
Atur waktu bebas layar mulai pukul 20.00 jika Anda berencana tidur pukul 22.00. Lalu gantikan dengan membaca buku yang menarik. Manfaat membaca sebelum tidur
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat membaca buku sebelum tidur 1. Ini membantu Anda tertidur lebih cepat
Membaca sebelum tidur dapat mempersingkat waktu tidur. Studi tersebut menunjukkan bahwa 42 persen orang yang membaca sebelum tidur melaporkan bahwa kualitas tidur mereka lebih baik, dibandingkan dengan hanya 28 persen dari kelompok yang tidak membaca.
Namun, hindari membaca buku di perangkat e-reader karena perangkat tersebut juga memancarkan cahaya biru yang berbahaya. Bacalah buku dalam kondisi minim cahaya untuk relaksasi maksimal.
Jangan terlalu terjebak dalam cerita sehingga Anda tidak bisa tidur. Gunakan jam alarm agar Anda tetap bisa mendapatkan istirahat sesuai anjuran 7-9 jam setiap malamnya2. Ini mengurangi stres dan menenangkan pikiran
Sebuah penelitian di University of Sussex menemukan bahwa dengan membaca buku setebal enam halaman, stres bisa berkurang hingga 68 persen. Membaca dapat mengalihkan pikiran dari kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres, kortisol.
Membaca juga meningkatkan hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin, yang membantu menciptakan rasa tenang. Jika Anda sering sulit tidur karena pikiran penuh kekhawatiran, buku bisa menjadi solusi efektif 3. Meningkatkan fungsi kognitif
Membaca adalah latihan otak yang baik, sama seperti mengerjakan puzzle atau bermain catur. Aktivitas ini meningkatkan daya ingat dan membantu memperkuat koneksi saraf di otak.
Studi juga menunjukkan bahwa membaca secara teratur dan kapan saja dapat mengurangi risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Membaca juga melibatkan banyak bagian otak secara bersamaan, mulai dari visual hingga sensorik. Aktivitas ini ‘memaksa’ bagian otak tersebut untuk bekerja sama menciptakan gambaran mental cerita, mendengarkan suara tokoh, dan merasakan emosi adegan tertentu.
Dengan cara ini, koneksi saraf antar berbagai bagian otak menjadi lebih kuat, sehingga meningkatkan kemampuan memproses informasi dan kreativitas. (tst/asr)