Jakarta, CNN Indonesia —
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP berpesan kepada seluruh pejabat untuk mulai mewaspadai upaya pihak-pihak yang ingin menghancurkan partai tersebut jelang Kongres ke-5 yang digelar pada 2025.
Pernyataan itu dilontarkan Ketua DPP Reformasi Hukum Nasional PDIP Ronny Talapessy menanggapi beberapa baliho yang bertebaran mempertanyakan keabsahan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang diperpanjang sejak Juni lalu.
“Dengan memasang baliho dan spanduk yang menimbulkan situasi, menciptakan keadaan siaga-1 di PDI Perjuangan untuk menyikapi upaya ‘penghancuran’ PDI Perjuangan tadi dari kongres PDI Perjuangan menurut Ibu Soekarnoputri,” kata Ronny di konferensi pers. di kantor DPP PDIP, Kamis (19.12.) malam.
PDIP menilai ada upaya sejumlah pihak untuk membingungkan Dirut dan partainya. Ia mengatakan, kini para kader marah dengan gerakan yang muncul dari partai tersebut.
Ronny mengingatkan, PDIP adalah badan hukum sesuai akta notaris no. 05 tanggal 27 Juni 2024. Begitu pula dengan sistem kepengurusan yang baru telah dimutakhirkan dan disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-05.11.02 Tahun 2024, pada tanggal 1 Juli 2024 .
Legitimasi ini tidak bisa dipungkiri dan menjadi landasan kuat bagi PDI Perjuangan dalam menjalankan aktivitas politiknya, jelasnya.
Ronny menjelaskan perpanjangan masa jabatan dan kepemimpinan Megawati hingga 2025 sejalan dengan Pasal 28 Anggaran Rumah Tangga dan Pasal 15 UUD Partai. Menurut dia, perpanjangan masa kepengurusan menjadi kewenangan Dirjen sesuai amanat Kongres Partai dan Rakernas V PDI-P tahun 2024.
(thr/tidak)