Jakarta, CNN Indonesia —
Iran mengungkapkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang melarikan diri ke Rusia, terkejut melihat pasukannya menghadapi pemberontak.
Pada hari Minggu, menteri luar negeri Iran mengatakan Assad “terkejut dengan keadaan pasukannya” setelah para penasihatnya memberi tahu dia tentang masalah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Di Suriah, kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah menyerang wilayah negara tersebut sejak akhir November.
Pekan lalu mereka berhasil merebut kawasan strategis termasuk Aleppo dan bandara. Mereka juga mengaku berhasil mengusir pasukan Suriah dan pasukan asing dari kawasan tersebut.
Kemudian pada hari Minggu, HTS merebut Damaskus dan istana presiden. Mereka mengklaim berhasil menggulingkan rezim Assad.
Di tengah kekacauan tersebut, Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia.
Situasi di Suriah menjadi fokus perhatian internasional. Beberapa negara tetangga telah meminta pergantian pemerintahan secara damai.
Sementara itu, AS mendukung pemberontak. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinker mengatakan kelompok tersebut melunakkan retorikanya dan meremehkan akar Islam garis kerasnya.
“Kami tidak hanya akan memeriksa perkataan mereka, tapi juga tindakan mereka,” kata Blanken, menurut Washington Post. (ambil/kembali)