Jakarta, CNN Indonesia —
Tim investigasi telah berhasil menggali informasi dasar dari kotak hitam penerbangan Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
Penyelidik Korea Selatan dan AS, termasuk Boeing, telah mencari lokasi kecelakaan di barat daya Muan sejak Minggu.
Wakil Menteri Penerbangan Sipil Joo Jong-wan mengatakan dua kotak hitam dari pesawat disita. Menurut dia, ekstraksi data awal perekam suara kokpit juga sudah selesai.
Berdasarkan data awal ini, kami ingin mulai mengonversinya ke format audio, kata Zhu, seperti dilansir AFP, Rabu (1 Januari).
Ini berarti penyelidik akan dapat mendengarkan komunikasi terakhir pilot, katanya. Sementara kotak hitam kedua, perekam data penerbangan, ditemukan tidak memiliki konektor.
“Para ahli sedang melakukan tinjauan akhir untuk menentukan cara mengumpulkan data dari hal tersebut,” jelasnya.
Para pejabat awalnya menduga insiden fatal itu mungkin disebabkan oleh tabrakan burung. Namun, mereka mengatakan penyelidikan juga memeriksa penghalang beton di ujung landasan di mana video dramatis menunjukkan Boeing 737-800 jatuh sebelum kebakaran.
Pertanyaan juga muncul mengenai kegagalan mekanis, dengan media lokal melaporkan bahwa roda pendaratan Jeju Air Penerbangan 2216 dipasang dengan benar ketika upaya pendaratan pertama gagal di Bandara Muan dan pendaratan kedua juga gagal.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa lembaga investigasi kecelakaan dapat menyelidiki masalah tersebut dengan meninjau secara komprehensif berbagai bukti dan bukti selama penyelidikan.
Seluruh korban telah teridentifikasi
Pemerintah Korea Selatan mengatakan proses identifikasi jenazah akhirnya selesai. Saat ini, banyak jenazah yang sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
“Identifikasi 179 korban selesai dalam semalam,” kata Penjabat Presiden Choi Sang-mok, yang mulai menjabat kurang dari seminggu lalu.
“Penyidik kami sedang melakukan penyelidikan bersama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional dan pabrikan mengenai penyebab kecelakaan itu,” kata Choi pada pertemuan tanggap bencana pada hari Rabu.
“Analisis dan peninjauan menyeluruh terhadap struktur pesawat dan data kotak hitam akan mengungkap penyebab kecelakaan itu,” tambah Cui.
Sebelumnya, penerbangan Jeju Air yang membawa 181 orang dari Thailand menuju Korea Selatan jatuh saat melakukan pendaratan darurat, kemudian menabrak penghalang dan terbakar. Kecuali dua pramugari, semua penumpang tewas dalam insiden tersebut. (Tim/DMI)