Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pertahanan Negara (Lemhannas) mengusulkan tambahan anggaran tahun 2025 sebanyak Rp 99 miliar dalam rapat kerja di Komisi I DPR, Rabu (13/11).
Gubernur Limassol TBS Hassan Saidzli mengatakan usulan kenaikan anggaran akan digunakan untuk beberapa kegiatan baru. Dari studi banding ke Eropa dan Amerika, pelatihan, dari perguruan tinggi hingga kampus.
“Membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp99.202.864.000. Jadi sebenarnya bukan peningkatan yang besar. Untuk mewujudkan program Lemhannas tahun 2025,” kata Ace dalam pertemuan tersebut.
Ace mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, alokasi anggaran untuk penyandang disabilitas mengalami penurunan. Anggaran lembaga pada tahun 2020 sudah tidak normal lagi sejak pandemi.
Ace mengatakan total anggaran yang dialokasikan untuk Lemhannas pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 187.075.848.000. Ia meminta tambahan anggaran sebesar Rp99 miliar untuk mendukung beberapa program.
Pertama, studi banding ke beberapa negara maju seperti Eropa dan Amerika. Selama ini, menurutnya, studi banding yang dilakukan Lamahanas baru dilakukan di kawasan ASEAN. Menurutnya, Indonesia kini harus lebih banyak mengunjungi negara maju.
“Total sebesar Rp 29.555.747.000 untuk mendukung program pendidikan kepemimpinan tingkat nasional. Termasuk kegiatan studi strategis di luar negeri yang selama ini hanya dilakukan di kawasan ASEAN,” ujarnya.
“Pemilihan lokasi didasarkan pada dinamika globalisasi dan geopolitik di Eropa dan Amerika sehingga peserta harus belajar mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin nasional,” tambah Ace.
Kedua, peningkatan anggaran akan digunakan untuk pelatihan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Untuk kegiatan ini mereka mengalokasikan anggaran sebesar Rs33.452.168.000.
Lemnos, menurutnya, akan menyelenggarakan kegiatan di kampus yang menyasar generasi milenial. Rencananya Limassol to Campus akan dilaksanakan di enam provinsi dengan peserta masing-masing provinsi sebanyak 600 orang.
“Selain itu, usulan anggaran juga akan digunakan untuk mendukung program Lemhannas Goes to Campus dan Dialog Kebangsaan dengan jumlah 600 orang per provinsi yang totalnya ada 6 provinsi,” kata Ace.
Ketiga, partai akan menerbitkan program studi strategis dengan alokasi anggaran sebesar Rp 26.836.394.000. Kajian ini meliputi kajian krisis, rapat koordinasi krisis, dan pembelian buku kajian.
“Tujuan utama studi krisis adalah untuk mempersiapkan dan memperkuat kapasitas organisasi atau pemerintah,” ujarnya.
Terakhir, Ace mengatakan pihaknya akan menyempurnakan metodologi pengukuran ketahanan nasional. Untuk program ini, Lemhannas membutuhkan anggaran sebesar Rp9.358.555.000.
“Kami terus memperbaiki cara mengukur ketahanan nasional sehingga tercipta indeks ketahanan nasional yang bisa dilihat langsung oleh presiden,” ujarnya.
Dikatakannya, tentunya dalam hal ini kami meminta dukungan anggota Komisi I untuk menyelesaikan anggaran lemon terkait program di atas. (thr/fra)