Jakarta, CNN Indonesia —
Korban kekerasan, siswa sekolah berasrama Mohammad Luthfi Hadhyan, diancam secara lisan tentang jadwal shiftnya sebelum dia diserang, kata polisi.
Kepala Reserse Kriminal Polda Sumsel Kompol Anwar Reksowidjojo mengatakan, ancaman verbal diterima Sri Meilina selaku ibu dari teman korban, Ibu Aulia Pramesti.
Anwar mengatakan dalam pertemuan itu, korban diancam soal sistem perencanaan.
“Intimidasi artinya mengatakan: ‘Karena anak saya akan masuk pesantren saat libur tahun baru,’” ujarnya dalam jumpa pers, Sabtu (14/12).
Mendapat desakan tersebut, Anwar mengaku mencoba menjelaskan agar sistem penjadwalan kuliah korban dilaksanakan sesuai prosedur.
Namun, dia mengaku mendapat tanggapan negatif dari pelaku FD terhadap tanggapan korban. Tersangka, kata Anwar, mengapresiasi korban yang berbicara kepada Sri Meilina dengan nada keras dan kasar.
“Pelaku menilai nada suara korban kurang sopan sehingga membuat pelaku emosi,” jelasnya.
Anwar mengatakan, pelaku yang sedang emosi kemudian menyerang korban secara membabi buta. Menurut dia, akibat yang terjadi, korban mengalami luka di bagian kepala, pipi, dan leher.
Pelaku merasa tidak senang dan langsung memukul kepala, pipi pelapor, serta mencakar lehernya secara membabi buta.
Anwar mengatakan, sesuai Pasal 351 ayat 2 KUHP, F.D., pelaku tindak pidana tersebut dijerat pidana penjara paling lama lima tahun atas perbuatannya.
“Kami mempunyai cukup bukti dan hari ini kami tingkatkan statusnya sebagai tersangka dan lakukan penahanan terhadap yang bersangkutan,” ujarnya dalam jumpa pers, Sabtu (14/12).
Sebelumnya beredar video seorang dokter warga yang dipukuli pria di sebuah restoran di Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam video yang beredar di restoran tersebut, seseorang yang mengenakan kaos merah menembak seorang santri bernama Lutfi. Kecelakaan dilaporkan terjadi pada Rabu (12/11) di Jalan Demang, Palembang.
Ia merupakan dokter magang yang tak mau menerima antrean piket yang bertepatan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Hal ini dilaporkan kepada ibunya yang ditemui Lutfi, dan akibatnya ia diduga dipukuli di sebuah bar di Palembang. (tfq/fra)