Jakarta, CNN Indonesia
Terdakwa Presiden Yoon Suk Yeol absen untuk ketiga kalinya dari penyelidikan gabungan penyelidikan militer gabungan terhadap kerusuhan baru-baru ini di Korea Selatan.
Seperti dilansir AFP, Yoon mangkir dari ujian yang dijadwalkan Biro Investigasi Korupsi Pejabat Senior (CIO). Bahkan, dia diminta melengkapi pemanggilan pada Minggu (29/12) pukul 10.00 WIB di Korea.
“Presiden Yoon Suk Yeol tidak hadir di Kantor Penyelidik Korupsi untuk Pejabat Senior (CIO) pada pukul 10 pagi hari ini,” kata kantor tersebut, menurut laporan AFP.
“Kantor Investigasi akan meninjau dan memutuskan tindakan lebih lanjut,” kata pernyataan itu.
Ini adalah ketiga kalinya Yoon Suk Yeol tidak hadir dalam ujian. Ia juga mangkir saat CIO menjadwalkan inspeksi pada 17 Desember dan 25 Desember.
CIO diperkirakan akan membuat keputusan mengenai nasib Yoon dalam beberapa hari mendatang. Lembaga antirasuah bisa saja mengeluarkan surat panggilan keempat atau bahkan meminta pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan.
CIO bukanlah satu-satunya pihak yang menyelidiki Yoon Suk Yeol. Badan tersebut juga bekerja sama dalam tim investigasi gabungan yang terdiri dari CIO, kepolisian, dan unit investigasi Kementerian Pertahanan.
Pada 24 Desember, pengacara Yoon, Seok Dong-hyeon, mengatakan kliennya memprioritaskan persidangannya di Mahkamah Konstitusi. Yoon pun disebut-sebut berencana mengeluarkan pernyataan terkait sikapnya pada sidang selanjutnya. Dari Natal.
Presiden Yoon Suk Yeol dituduh menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden untuk menegakkan darurat militer. Ia juga dituduh mengerahkan pasukan untuk menggerebek Majelis Nasional Korea Selatan dan menangkap beberapa tokoh penting di parlemen.
Gerakan Yoon benar-benar mundur. Penentangan keras dari masyarakat dan pihak oposisi mendorongnya untuk mencabut darurat militer.
Selain itu, parlemen Korea Selatan mengeluarkan mosi yang mengecam tindakan tersebut. Gerakan ini didukung oleh 204 dari 300 anggota Majelis Nasional Korea Selatan. Dukungan terhadap tudingan tersebut juga datang dari PPP. Selain itu, terdapat 85 penolak, 3 abstain, 8 abstain. Tuntutan Yoon berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Jika dikukuhkan oleh Mahkamah Konstitusi, yang wajib mengambil keputusan enam bulan setelah surat dakwaan, maka pemilihan akan dilakukan dalam waktu 60 hari setelah keputusan.
(frl / mikrofon)