Jakarta, CNN Indonesia —
Tupperware selamat dari kebangkrutan setelah pengadilan menyetujui pembelian kreditur atas pembuat makanan dan minuman tersebut.
Seorang hakim kebangkrutan Amerika Serikat (AS) telah menyetujui proposal perlindungan kebangkrutan Bab 11 Tupperware Brands Corporation untuk menjual aset Tupperware kepada kreditor.
Aset pemasaran perusahaan mencakup merek Tupperware dan asetnya di pasar-pasar utama termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.
Dengan begitu, perusahaan bisa keluar dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasinya tetap utuh.
Menurut Reuters, Hakim Kebangkrutan AS Brendan Shannon menyetujui penjualan tersebut dalam sidang pengadilan di Wilmington, Delaware pada Selasa (29/11). Hakim mengatakan opsi ini merupakan pilihan terbaik bagi Tupperware.
Kelompok pemberi pinjaman yang membeli Tupperware termasuk Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital, dua perusahaan investasi yang membeli utang Tupperware dengan diskon besar selama musim panas, menurut pengajuan pengadilan Tupperware.
Pemberi pinjaman menyediakan $23,5 juta dalam bentuk tunai dan lebih dari $63 juta dalam bentuk keringanan utang.
Pengacara Tupperware Spencer Winters mengatakan perusahaannya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencari pembeli sebelum mengajukan kebangkrutan.
Namun upaya tersebut gagal karena tidak ada yang bersedia membayar utang perusahaan sebesar $818 juta.
CEO Tupperware Laurie Ann Goldman mengatakan perusahaannya berencana menghentikan operasi di beberapa pasar lain dan beralih ke model bisnis “yang mengutamakan digital, mengutamakan teknologi, dan mengutamakan aset” setelah bangkit dari kebangkrutan.
Perusahaan yang berbasis di Orlando, Florida mengajukan perlindungan Bab 11 bulan lalu dan berencana melelang asetnya di pasar terbuka. Namun kreditor Tupperware menentang rencana penjualan perusahaan tersebut dan lebih memilih untuk mengklaim aset mereka.
(pta/pta)