Jakarta, CNN Indonesia —
Air di jalan raya, terutama di kawasan yang sering dilalui kendaraan berkecepatan tinggi seperti jalan raya, bisa berbahaya karena bisa menyebabkan terbang.
Yang terjadi pada aquaplaning adalah ban tidak menempel di aspal atau biasa disebut. Tenaganya hilang sehingga mobil bisa meluncur.
Genangan air, meski sangat bersih, dapat mengganggu kestabilan ban, apalagi jika dibawa dalam kecepatan tinggi.
Jika ban tidak menyentuh jalan, kendaraan bisa selip, lepas kendali, dan terguling.
Menurut pakar mengemudi Sony Susmana dari Safety Defensive Consultan Indonesia, hal pertama yang dirasakan pengemudi saat melakukan aquaplaning adalah setir yang bergerak hingga tak terkendali.
Jika hal ini terjadi, Sony menyarankan pengemudi untuk segera melepaskan pedal akselerator dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga setir pada posisi yang benar. Ia berpesan agar tidak selip karena bisa saja mobil berputar.
Kemudian hindari berhenti, apalagi pada kecepatan tinggi secara tiba-tiba, bisa lebih parah. Kendaraan dapat tergelincir atau terguling, misalnya jika suspensi kendaraan tidak cukup kuat menahan gaya lalu lintas.
Menurut Auto2000, ada beberapa cara untuk mencegah aquaplaning.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengurangi kecepatan di jalan raya saat cuaca hujan. Menyesuaikan kecepatan dengan cuaca dan kondisi jalan membantu ban mengurangi risiko kehilangan traksi.
Kemudian, pastikan ban selalu dalam kondisi terbaik selama perjalanan sebagai perlindungan terhadap kecelakaan yang tidak diinginkan. Memeriksa kondisi mulai dari tekanan udara, kedalaman lapangan hingga tanda-tanda keausan dapat membantu melindungi pesawat Anda.
Ban yang aus harus segera diganti untuk menjaga traksi yang baik di jalan.
Selain itu, genangan air di jalan tol juga bisa dihindari untuk mencegah terjadinya aquaplaning. Apalagi banyak genangan air.
Pengendara juga diimbau menjaga jarak aman dari bangunan lain. Jika terjadi aquaplaning, pengemudi punya banyak waktu untuk bereaksi dan menghindari kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain.
Terakhir, pengendara diimbau untuk tidak berhenti mendadak karena dapat meningkatkan risiko perahu terguling. Pengendara diimbau berhenti dan memperlambat kecepatan untuk menghindari hilangnya tenaga, terutama di jalan basah.
(lum/mikrofon)