Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden MIND ID, Direktur Hendi Prio Santoso, mengaku telah melakukan berbagai upaya di hampir seluruh sektor minerba. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Handy mengatakan, selama lima tahun terakhir, MIND ID telah mampu melakukan integrasi hulu dan hilir bahan baku bauksit, dimana pihaknya telah membangun smelter alumina.
“Smelter alumina bisa menyuplai smelter alumunium. Jadi, dari hulu hingga hilir di dalam negeri sudah lengkap,” kata Handy dalam CNN Indonesia Business Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).
Selain itu, untuk sektor tembaga, Hendy mengatakan beberapa konsentrat sudah pernah diekspor. Namun dengan dibangunnya smelter tembaga di Gresik, aktivitas ekspor konsentrat terhenti.
Menurutnya, Indonesia kini sudah mampu memproduksi bahan baku berupa katoda tembaga.
“Katoda tembaga ini nantinya akan dikembangkan lebih lanjut oleh industri hilir lainnya menjadi kabel listrik, menjadi lapisan tembaga, yang tentunya bisa diolah menjadi bahan baku industri,” jelas Handy.
Di sektor timah, MIND ID membangun industri solder, timah kimia, dan timah bubuk, menurut Handy. Hal ini membuka kemungkinan industri elektronik berteknologi tinggi dapat membangun pabrik di Indonesia di masa depan dengan menggunakan bahan baku yang telah disiapkan.
Handy juga menemukan bahwa ia telah mengembangkan grafit sintetik hilir. Dimana grafit sangat dibutuhkan dalam industri baterai kendaraan listrik.
Lalu di kawasan tembaga ada pabrik foil tembaga yang bahan bakunya kami produksi di smelter tembaga di Gresik,” ujarnya.
“Lalu yang luar biasa ternyata hasil samping dari proses pemurnian tembaga itu disebut lumpur anoda. Lumpur anodanya sendiri bisa dijadikan bahan baku ekstraksi mineral lain sehingga menghasilkan produksi emas. Insya Allah emas kita bisa mencapai 50 ton, kata Handy.
(del/agt)