Jakarta, CNN Indonesia –
Program makan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak yang diprioritaskan Presiden RI Prabowo Subianto, sebelumnya sudah ada di banyak negara.
Hari ini, Senin, 1 Juni, pemerintah Indonesia meluncurkan uji coba gratis di berbagai daerah.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, tidak ada menu standar dalam program MBG.
Ia mengatakan, ada standar nutrisi, standar kebersihan, dan standar pengelolaan sampah berkelanjutan.
Oleh karena itu, protein susu lainnya bisa diganti, ujarnya.
“Hari ini saya lihat ada tahu, ada juga dada ayam, ini kebutuhan gizi proteinnya, besok bisa diganti dengan susu, misalnya besok ayamnya tidak lagi ada dada, hanya ada sayap, susu. Dedek mengatakan saat meninjau makanan gratis bergizi di Jakarta Barat, Senin, 1 Juni :
Berikut daftar negara yang menawarkan program makan siang gratis: Spanyol
Spanyol menawarkan program makan gratis untuk anak-anak di panti asuhan dan orang cacat.
Artikel Institut Penelitian Sosio-Ekonomi Luxembourg “Makanan sekolah gratis untuk semua anak miskin di Eropa: Tujuan yang penting dan terjangkau?” Dalam laporannya yang bertajuk, disebutkan Spanyol membutuhkan anggaran sekitar 502 juta euro atau Rp 8,5 triliun.
Portugal menyediakan makanan gratis untuk anak-anak yang tinggal di rumah tangga berpenghasilan rendah atau penyandang disabilitas.
Pemerintah terus memberikan makanan gratis kepada anak-anak selama musim liburan.
Portugal menggelontorkan dana hingga 5,9 juta euro per tahun atau sekitar Rp 100 miliar.
Perancis
Prancis juga memiliki program makan siang bersubsidi.
Namun negara ini tidak menyediakan makanan gratis sepenuhnya di semua negara bagian.
Hanya sekitar 50 dari 35.000 kota yang menerima dukungan makan siang gratis. Besarnya dana tergantung pada pendapatan daerah.
Berdasarkan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah tahun 2017, pemerintah akan mensubsidi makanan gratis yang setiap kali makan akan dikenai biaya 1 euro atau sekitar Rp 16.900.
Prancis mengeluarkan anggaran hingga 1,5 miliar euro per tahun atau sekitar Rp 25 triliun
Singapura juga menawarkan program makan gratis untuk anak-anak. Namun hal ini hanya berlaku untuk kalangan tertentu saja.
Ada berbagai ketentuan untuk mendapatkan keuntungan dari program makan siang gratis di Singapura.
– Rumah tangga dengan pendapatan di bawah US$1.900 atau sekitar Rp22 juta. – Semua saudara kandung yang bersekolah di sekolah dasar negeri atau taman kanak-kanak wajib mengikuti program makan gratis. – Anak harus menjadi siswa sekolah di bawah naungan Kementerian Keluarga dan Kesejahteraan Singapura.
Siswa di sekolah internasional tidak berhak mendapatkan makan siang gratis. Seringkali sekolah-sekolah tersebut dijalankan oleh pihak swasta yang dikutip dari Cudy.co.
Malaysia
Malaysia juga menawarkan program makan gratis untuk anak-anak.
Menurut Straits Times, hampir 4.000 siswa dari 100 sekolah di Malaysia diberikan makanan gratis sebelum kelas dimulai.
Sesuai rencana program Kementerian Pendidikan Nasional, sarapan gratis akan diberikan kepada siswa yang berangkat sekolah pada pagi hari antara pukul 07.00-07.30.
Sedangkan siswa yang masuk pada siang hari akan diberikan kepentingan antara pukul 12:30 hingga 14:00 sore.
Langkah tersebut merupakan implementasi program makan gratis bagi siswa miskin yang direncanakan untuk anak sekolah dasar pada tahun 2019.
Malaysia pertama kali memperkenalkan program makan siang gratis pada tahun 1979.
Khususnya siswa miskin, anak-anak cacat, masyarakat miskin dan siswa sekolah dasar kurang beruntung dapat memperoleh manfaat dari program baru ini.
Tahap pertama program ini menelan biaya RM22 juta atau Rp72 miliar dan mencakup anak-anak dalam kelompok B40 atau Lower 40.
Pendapatan rata-rata rumah tangga kelompok B40 kurang dari RM3.000 per bulan. Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana sebesar RM289 juta atau sekitar Rp949 miliar untuk program tersebut. (Yesus/saudara perempuan)