Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengecam penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, saat korban sedang makan malam Tahun Baru bersama keluarganya.
Pigai meminta Polda Sulsel menjelaskan kasus penembakan maut tersebut.
“Kami mengutuk pembunuhan seorang pengacara yang menginginkan keadilan dan menjadi korban. Perbuatan pelaku tidak dapat dibenarkan,” kata Pigai dari akun X @NataliusPigai2, kata Jumat (3/1).
“Kami berharap aparat keamanan bekerja efektif, jujur, terbuka dan tidak memihak sehingga keluarga korban bisa mendapatkan keadilan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelusuran media dan komunikasi yang dilakukan di Kanwil, Pigai mengatakan Polda Sulsel sedang mengusut kasus tersebut.
Ia melanjutkan pemeriksaan jenazah korban di ruang forensik Bidukke Polda Sulsel pada 1 Januari 2025 dan selesai pukul 13.57 Vita.
Penembakan pengacara oleh orang tak dikenal tetap merupakan kejahatan.
“Departemen HAM regional akan memantau dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya dan melaporkan perkembangannya ke Kementerian HAM,” kata Pigai.
Asosiasi Advokat Indonesia (Paradi) Sulawesi Selatan juga menyampaikan seruan serupa.
Penembakan terhadap pengacara Rudy Gani (49) terjadi saat korban bersama istri dan keluarganya sedang makan siang Tahun Baru di Kabupaten Bain, Selasa (31/12), sekitar pukul 21.50 Vita.
Saat sedang makan bersama keluarganya, tiba-tiba ada ledakan dan dia tergeletak di sana, kata istri korban, Mary, di Makassar, Rabu (1/1).
Mary menjelaskan bahwa dia bersama pria itu saat makan siang. Kemudian sebuah mobil berhenti di depan pintu rumah korban.
“Dia di sebelah saya, tidak ada (orang) karena gelap. Tidak ada yang melihat, karena kami ada di sana saat makan,” ujarnya.
Usai ditembak, tembakan itu langsung jatuh ke tanah, Mary awalnya mengira pembuluh darah suaminya pecah.
“Saat itu saya tidak melihat lukanya, saya kira pembuluh darahnya pecah karena keluar darahnya, saya lihat tapi tidak ada, saya lihat dan menemukan luka di dekat hidung. Saya hanya saat polisi bilang itu bom,” ujarnya.
(rin/anak)