Jakarta, CNN Indonesia —
Artis Jos Suprapto mengaku menderita stroke ringan akibat kelelahan dan harus dirawat di rumah sakit. Ia menginformasikan, situasi ini baru terjadi beberapa waktu lalu.
Pelukis hebat itu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Namun, dia memastikan kini sudah kembali dari rumah sakit dan menjalani masa pemulihan di rumah.
“Ya, saya dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Tapi sekarang saya di rumah,” kata Jos Suprapto kepada fun-eastern.com, Selasa (7/1). “[Penyebabnya] adalah kelelahan yang menyebabkan migrain.”
Kabar Jos Suprapta ini muncul setelah ia menjadi sorotan karena pameran fotografinya, Kebangkitan: Negeri Kedaulatan Pangan, tiba-tiba dibatalkan.
Padahal, pameran tersebut awalnya direncanakan digelar di Galeri Nasional Indonesia. Acara tersebut kemudian dibatalkan setelah kurator Suvarno Visetrotomo meminta agar Ios menyimpan 5 dari 30 lukisannya.
Di sisi lain, Suvarno Visetrotomo menyatakan, ada dua karya Ios yang mencerminkan pandangan pribadi senimannya terhadap praktik kekuasaan dan dinilai tidak sesuai dengan tema pameran.
Sementara itu, Galeri Nasional Indonesia mengumumkan penundaan pameran karena kendala teknis yang tidak dapat dihindari.
Sementara itu, Jos Suprapto menyatakan pembatalan pameran setelah menolak permintaan kurator untuk mengeluarkan lima lukisan yang dirasa benar-benar sesuai dengan tema pameran.
“Gambar ini memberikan latar belakang narasi mengenai kondisi kedaulatan pangan. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibaca oleh kurator,” katanya. “Ya [deskripsi tidak lengkap].”
Seluruh gambar Ios Suprapto akhirnya dihapus dari GNI pada Senin (23/12). Beberapa hari kemudian, Jos Suprapto mengatakan tiga lukisan yang dibawanya ke Jakarta sudah terjual.
Dia tidak merinci lukisan apa saja yang dijual, serta harganya. Seniman asal Yogyakarta ini masih terus memantau detail pameran seninya yang akan datang.
“Sudah ada tiga lukisan yang terjual, sisanya akan saya pamerkan di tempat lain,” kata Jos Suprapto, Selasa (24/12).
“Karena misi ini merupakan proses penyadaran masyarakat Indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang berdaulat harus memilih kedaulatan pangan,” ujarnya.
(frl/akhir)