Jakarta, CNN Indonesia.
PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan sertifikasi di bidang ketenagalistrikan untuk masyarakat binaan yang dikenal dengan sebutan pahlawan lokal.
Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung transisi energi dan pengembangan energi bersih menuju tujuan net zero emisi pada tahun 2060.
Pahlawan Lokal adalah masyarakat binaan Pertamina yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan melalui program Desa Energi Mandiri (DEB) untuk membangun kapasitas energi terbarukan dan kemandirian energi di daerahnya masing-masing.
“Pemeliharaan PLTS seringkali terbengkalai setelah dibangun sehingga diperlukan pelatihan untuk menciptakan tenaga terlatih yang mampu mengoperasikan dan memeliharanya agar tidak rusak atau terbengkalai,” kata Wakil Presiden Komunikasi Korporasi Pertamina, Fajar Gjoko Santoso, dikutip. pada Selasa (31/12).
Sertifikat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis Pahlawan Daerah di bidang pengaturan, instalasi dan pemeliharaan kelistrikan. Untuk itu peserta diharapkan mampu memelihara instalasi listrik secara aman, efisien dan profesional sesuai standar yang berlaku.
Selain itu, sertifikasi ini memberikan pengakuan resmi sebagai tenaga teknik elektro sehingga peserta dapat bersaing secara profesional. Dalam program Desa Mandiri Energi (DEB), sertifikasi ini merupakan langkah strategis untuk menjamin kelangsungan operasional dan pemeliharaan PLTS. tersebar di beberapa wilayah sasaran.
Kegiatan sertifikasi Pertamina diikuti oleh 22 pahlawan lokal dari 12 provinsi di Indonesia yang mewakili enam sub-holding Pertamina.
Selama tiga hari, tanggal 18 hingga 20 Desember 2024, peserta menyelesaikan pelatihan intensif yang meliputi materi regulasi kelistrikan, pelatihan teknik instalasi, dan praktik langsung pemeliharaan kelistrikan.
Untuk memastikan kompetensi, peserta menjalani serangkaian ujian, baik tertulis, praktik, dan lisan sesuai standar nasional.
Manajer CSR Pertamina, Diyan Hapsari Firasati menambahkan, program DEB dirancang untuk memastikan energi bersih dapat selaras dengan upaya perekonomian masyarakat, untuk menjaga keberlanjutan.
“Kami fokus pada pertanian, perikanan, dan pengolahan limbah, sehingga energi bersih benar-benar memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu peserta sertifikasi, Jamaludin asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengungkapkan besarnya manfaat yang dirasakannya dari program ini.
“Program sertifikasi ini sangat membantu penguatan pengelolaan PLTS di Dusun Bondan. Dengan visi dan ilmu yang saya peroleh, saya berharap PLTS dapat terus beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan,” ujarnya.
Salah satu pahlawan daerah yang turut mengikuti sertifikasi ini, Ibu Sumina, mengatakan bahwa Pertamina melalui program DEB memberikan akses tidak hanya kepada laki-laki tetapi juga perempuan khususnya di Kelurahan Tanjung Sari Kota Jambi untuk diberdayakan. untuk mengembangkan talenta kewirausahaan berbasis EBT.
“Setelah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi ini, saya bisa mengajari orang lain cara mengoperasikan fasilitas EBT yang diberikan,” ujarnya.
Dengan bersertifikat pahlawan lokal, Pertamina optimis pengelolaan energi terbarukan dapat dilaksanakan secara efisien, profesional, dan berkelanjutan.
Program ini juga mendukung visi Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 7 (energi terjangkau dan bersih), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) dan SDG 13 (Climate Action).
Program DEB merupakan inisiatif Pertamina yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian energi berbasis sumber daya lokal.
Hingga saat ini, program tersebut telah melibatkan beberapa komunitas di Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), untuk memenuhi kebutuhan energi lokal secara berkelanjutan. (inci/inci)