Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang pemuda berinisial MAS (14) di Kota Cilandak, Jakarta Selatan, yang menjadi tersangka pembunuhan ayahnya APW (40) dan nenek RM (69), jarang bermain game online, ungkap polisi.
Kapolres Metro Jaya Ad Rahmat Inar mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, MAS sebenarnya lebih menyukai lukisan.
“Dia jarang main game online, suka menggambar dan mendengarkan lagu di YouTube,” kata Ad Rahmat kepada wartawan, Senin (12 Februari).
Ad Rahmat, sebaliknya, mengatakan pihaknya juga memeriksa telepon genggam tersangka. Hasilnya, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan.
“Ponsel sudah dihidupkan dan sejauh ini tidak ada masalah yang terdeteksi,” ujarnya.
Pembunuhan yang dilakukan MAS terjadi sekitar pukul 01.00 WIB pada Sabtu (30/11). Dua orang tewas yakni ayah APW (40 tahun) dan nenek RM (69 tahun), sedangkan ibu pelaku (AP) ditusuk.
Berdasarkan temuan sementara, MAS mengaku tidak bisa tidur dan mendengar bisikan sebelum melakukan tindakan.
“Dia merasa tidak bisa tidur dan ada yang berbisik-bisik sehingga membuatnya tidak tenang,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu (30/30/2011).
Saat itu, ayah dan ibu MAS sedang tidur di kamar. MAS lalu turun ke bawah untuk mengambil pisau dapur. Setelah mengatakan itu, dia naik ke atas menuju kamar orang tuanya.
MAS juga menusuk ayahnya dengan pisau dapur. Setelah MAS menikam ayahnya, ibunya bangkit dan berteriak.
Ayah MAS lari ke bawah sebelum meninggal. Sementara itu, sang ibu berlari ke bawah untuk mencari bantuan tetangga.
Kemudian, saat MAS hendak keluar rumah, ia bertemu dengan sang nenek yang keluar dari kamar. Remaja berusia 14 tahun itu juga membunuh neneknya.
MAS kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia didakwa melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, tindak pidana tambahan berdasarkan Pasal 351(3) KUHP tentang penganiayaan, serta Pasal 44(2) dan (3) UU KDRT. (Minggu/Jumat)