Jakarta, CNN Indonesia —
Patrick Kluivert disebut-sebut akan melatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat PSSI pada Senin (1 Juni). Kabar ini menyebabkan situs-situs Indonesia menyerang Instagram.
Kabar Kluivert menjadi calon kuat pelatih baru Timnas Indonesia mencuat tak lama setelah PSSI mengumumkan memecat Shin Tae Yong.
CEO PSSI Erick Thohir belum mau membeberkan identitas pelatih pengganti STY. Meski demikian, ia tak menampik Kluivert masuk dalam daftar calon yang dibidik.
Netizen Indonesia menyerang Kluivert di postingan Instagram terbarunya, dan sebagian besar tidak setuju dengan mantan pemain Barcelona tersebut.
Erick menegaskan, keputusan mengejutkan itu harus diambil demi menjaga impian Indonesia mencapai putaran final Piala Dunia 2026.
Pantauan fun-eastern.com pada Selasa (1 Juli) sore, postingan terbaru Kluivert di Instagram mendapat lebih dari 41 ribu komentar.
Komentar tersebut salah satunya datang dari akun @andi.j97 yang mempertanyakan kinerja Kluivert dalam melatih timnas.
“Apakah kamu mempunyai CV yang bagus untuk bekerja di negara ini?” katanya, Senin (1 Juni).
Kemudian komentar lain datang dari akun @masbay_1994 yang menyerukan agar Kluivert dipecat jika timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia.
“Saya tidak bisa pergi ke Piala Dunia… Kluivert harus pergi,” tulisnya.
Komentar senada datang dari warganet yang menyebut Kluivert sebaiknya hengkang jika tak memenangi laga pertamanya.
“Kalau kalah di game pertama harus keluar,” kata akun @batokk314pa.
Netizen akun @si_udin05 pun mengaku belum yakin Kluivert bisa membawa timnas ke Piala Dunia.
“Saya baru saja pergi, dan saya tidak yakin apakah saya akan lolos pemilu atau tidak,” katanya.
Ada pula komentar dari akun @babysavira yang menolak peran Kluivert sebagai pelatih timnas.
“Maaf, saya tidak mempercayai Anda, jadi saya tidak akan membiarkan Anda menjadi pelatih tim nasional kami,” ujarnya.
Selain itu, komentar yang menentang impor Kluivert diwarnai dengan tagar #KluivertOut. Beberapa komentar bahkan mengaitkan kejadian perjudian yang pernah dialami Kluivert.
FYI, pada tahun 2015 lalu, Badan Intelijen Pajak Belanda akhirnya menangkap lima anggota geng kriminal terkait perjudian dan pengaturan permainan.
Dalam penyelidikan ini, Kluivert diminta bersaksi. Saat itu, Kluivert mengatakan dia tidak tahu bahwa perjudian itu dilarang, dan dia tidak tahu apa konsekuensi dari ikut serta dalam taruhan ini.
Akibat keikutsertaannya dalam permainan judi tersebut, Kluivert sempat diperas oleh kelompok kriminal karena para penjahat tersebut memiliki bukti rekaman Kluivert dan mengancam akan menyebarkannya ke media. Kluivert diharuskan membayar pinjaman sebesar satu juta euro atau Rp 16,8 miliar.
(Lum/Mikrofon)