Jakarta, CNN Indonesia —
Korban tewas bertambah menjadi 85 orang dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan pada Minggu pagi (29/12). Angka tersebut dibenarkan oleh Departemen Pemadam Kebakaran Korea Selatan dalam laporan terbarunya.
Yonhap mengabarkan bahwa edisi ini merupakan rekaman terakhir yang dirilis. Departemen Pemadam Kebakaran Korea sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas dalam kecelakaan tersebut sebanyak 75 orang. Jumlah ini terus bertambah dalam beberapa menit terakhir, setelah adanya proses evakuasi beberapa pihak yang dikerahkan.
Korban meninggal yang semula dilaporkan mencapai 28 orang, kemudian bertambah menjadi 47 orang dan kemudian bertambah lagi menjadi 62 orang. Dari 62 orang tersebut, 25 korban berjenis kelamin laki-laki dan 37 orang perempuan. Sementara itu, identitas korban meninggal lainnya belum dapat dikonfirmasi.
Mereka merupakan bagian dari total 181 orang yang berada di dalam pesawat saat kecelakaan terjadi, dengan data 175 penumpang dan 6 awak. Penumpang pesawat Jeju Air juga dipastikan berasal dari Korea Selatan dan Thailand.
Jatuhnya pesawat Jeju Air pertama kali terkonfirmasi saat layanan darurat menerima panggilan dari Bandara Internasional Muan sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Belakangan dipastikan pesawat bernomor penerbangan 7C2216 dari Bangkok itu jatuh saat hendak mendarat. Pesawat kehilangan kendali landasan dan menabrak dinding pagar.
Menurut laporan AFP, sebuah video menunjukkan pesawat Jeju Air mengeluarkan kepulan asap dari mesinnya, sebelum seluruh badan pesawat dengan cepat dilalap api.
Pihak berwenang segera bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan menyelidiki kejadian tersebut.
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok juga memerintahkan upaya maksimal untuk operasi penyelamatan penumpang. (anjing/anjing)