Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus menanggapi anggapan Jawa Tengah (Jateng) disebut tak lagi jadi bullpen setelah perolehan suara calon gubernur dan calon gubernur di Pilkada Jateng 2024 kalah.
Deddy menjelaskan, persentase perolehan suara Andika-Hendrar pada Pilgub Jateng berkisar 40-41 persen. Menurut dia, jumlah tersebut dua kali lipat perolehan suara PDIP di Pemilu Legislatif.
“Suara kita saat pemilu legislatif sekitar 25,6 persen, jadi itu artinya pemilih di ibu kota masih setia pada PDIP karena jumlah pemilu legislatif hampir dua kali lipat. Itu bukti Jateng masih rumah marhaen,” kata Deddy. ke Markas DPP PDI Perjuangan, Minggu (1/12).
Sementara itu, dia mengatakan PDIP juga memenangkan pilkada di 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Angka tersebut, menurutnya, menunjukkan masih adanya kepercayaan masyarakat terhadap PDIP.
“Kalau kita lihat penunjukan kepala daerah, 19 dari 35 yakni 54 persen kabupaten/kota masih memilih pemekaran Banteng. Jadi kita berterima kasih kepada masyarakat Jateng, terbukti kepercayaan PDIP masih tinggi,” ujarnya.
Deddy kemudian mengingatkan pasangan pemenang Pilgub Jateng agar tidak berbangga. Menurutnya, pasangan sukses itu tidak terlalu sukses.
Kalau soal gubernur, saya bilang pemenangnya jangan bangga, karena bukan dia yang menang, tapi orang lain, katanya.
Partai PDIP diketahui memenangkan pilkada di Jawa Tengah sejak pilkada pertama yang digelar di provinsi tersebut pada tahun 2008.
Pada Pilkada 2008, pasangan Bibit Waluyo-Rustiningsih meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah Jawa Tengah pada 2008-2013. Bibit-Rustiningsih saat itu diusung PDIP.
Ganjar Pranowo kemudian tetap menjabat dua periode, yakni 2013-2018 dan 2018-2023.
(kamu/DAL)