Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah akan menghapuskan utang 67.000 nasabah UMKM di seluruh Indonesia senilai total Rp 2,5 triliun.
Hal itu diungkapkan Calon Menteri Maman Abdurrahman usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subanto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1).
Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan awal dari tujuan pemerintah untuk menghilangkan seluruh utang 1 juta UMKM senilai lebih dari Rp 14 triliun.
“Ada satu juta pengusaha UMKM yang sudah dihapusbukukan di seluruh Indonesia. Untuk masuk hapus buku, kita punya potensi 67 ribu saat ini,” kata Maman.
Penghapusan adalah suatu tindakan administratif yang dilakukan untuk menghilangkan piutang tak tertagih dari neraca tanpa menghilangkan hak tagih kreditur. Sedangkan hapus tagih adalah tindakan bank yang menghapuskan kewajiban peminjam atas suatu pinjaman yang tidak dapat dilunasi dengan menghilangkan hak tagih.
Artinya, nasabah yang sudah hapus bukunya bisa dibersihkan, sehingga bisa mendapatkan refinancing, ujarnya.
Maman mengatakan, program account meeting ini didukung Kementerian BUMN dan Himpunan Bank Negara (Himbara).
Dia mengatakan, karena daftar tersebut sudah masuk kategori hapus buku, maka penghapusan piutang tersebut tidak akan merugikan bank.
Pemerintah berencana menyelesaikan proses penghapusan pada minggu depan.
Presiden Prabowo Subanto disebut-sebut akan hadir pada program yang akan diluncurkan pada minggu kedua Januari tersebut.
“Awalnya kita ajak tiga ribu orang untuk menagih rekening kita, nanti kita bahas teknisnya. Insya Allah Presiden juga akan hadir,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo telah mengeluarkan perintah penghapusan kredit kepada petani dan nelayan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet pada Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan serta UMKM. UMKM lainnya.
Keputusan ini ditandatangani pada 5 November 2024. Prabowo menandatangani PP ini setelah mendengarkan saran dan aspirasi banyak pihak di Indonesia, khususnya kelompok petani dan nelayan.
Ia yakin keringanan pinjaman ini akan membantu produsen yang bekerja di bidang pertanian, usaha kecil dan menengah, serta nelayan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
(mnf/pta)