Jakarta, CNN Indonesia –
Rusia membantah laporan bahwa Asma al-Assad, istri Presiden Suriah terguling Bashar al-Assad, telah mengajukan gugatan cerai dari suaminya karena suaminya tidak ingin istrinya tinggal di negara tersebut.
“Tidak, itu tidak benar,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Anadolu Agency melaporkan.
Kabar ini terungkap setelah banyak media ramai memberitakan permintaan Asma untuk menceraikan Asad pada pekan lalu (22/12).
Saat itu, Asma dikabarkan menggugat cerai Assad karena merasa tidak nyaman tinggal di Rusia setelah suaminya digulingkan sebagai presiden Suriah terakhir kali.
Bahkan, Asma dikabarkan ingin segera meninggalkan Moskow dan pindah ke London, Inggris untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada tanggal 8 Desember, Assad sendiri digulingkan dari kursi kepresidenan Suriah oleh gerakan Hayat Tahrir al-Sham.
Setelah penggulingan, Assad melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya untuk mencari suaka politik.
Negara Beruang Merah juga telah memberikan suaka politik kepada Assad dan keluarganya.
Pemberian suaka politik merupakan salah satu bentuk kerja sama Rusia-Suriah yang terus dilakukan sejak tahun 2000. (gase/rds)