Jakarta, CNN Indonesia –
Menghitung 13 tahun beroperasi pada November ini, Dewan Jasa Keuangan (OJK) berjanji akan terus memperkuat perannya dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan, melindungi konsumen, dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
Wakil Ketua Komisi OJK Mirza Adityaswara mengatakan transformasi organisasi yang tengah dilakukan merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan industri keuangan yang semakin berkembang.
“Jadi cukup beragam, cukup luas, dan untuk institusi yang saya sampaikan tadi, masih muda, tapi kita perlu terus meningkatkan kapasitas, meningkatkan kualitas, baik sumber daya manusia, sistem IT, dan organisasi,” ujarnya. . katanya. Program TV CNN Indonesia Indonesia Maju.
Transformasi tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui transformasi yang mencakup perbaikan organisasi, teknologi informasi, dan kerangka hukum untuk memfasilitasi integrasi sistem keuangan.
Mirza menambahkan, transformasi organisasi ini semakin terasa sejak tahun 2023, di awal diberlakukannya Undang-Undang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Peraturan tersebut memperluas kewenangan OJK untuk mencakup pengawasan terhadap aset kripto, perusahaan penghasil karbon, dan open loop. koperasi simpan pinjam.
Untuk menjamin efektivitas pengawasan, OJK telah memperkuat struktur organisasi dan membentuk departemen baru, termasuk departemen pengelolaan aset digital dan pengawasan terintegrasi. Selain itu, desentralisasi kewenangan ke kantor wilayah OJK terus dilakukan.
“Kami ingin OJK tidak hanya mengawasi ACA di daerah, tapi juga berkontribusi langsung terhadap pengembangan industri keuangan lokal,” ujarnya.
Pendelegasian ini bertujuan untuk memastikan pengawasan terhadap lembaga keuangan daerah seperti dana pensiun dan lembaga keuangan dilakukan lebih cepat dan efisien. Dengan begitu, OJK daerah dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Meskipun literasi keuangan telah berkembang relatif baik di sektor perbankan, masih terdapat tantangan yang signifikan di sektor non-perbankan seperti asuransi, pasar modal, dan lembaga keuangan.
“Edukasi akan terus kami tingkatkan agar masyarakat lebih memahami manfaat dan risiko produk keuangan,” tegas Mirza.
Oleh karena itu, OJK juga mendorong pengenalan produk-produk inovatif seperti produk lindung nilai dan instrumen investasi pasar modal agar lebih kompetitif dengan negara lain. Hal ini sejalan dengan tujuan pendalaman pasar keuangan dalam negeri dan pencegahan aliran investasi nasional ke luar negeri.
Merayakan hari jadinya yang ke-13, Mirza berharap OJK tetap menjadi lembaga yang adaptif, inovatif, dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dan pelaku industri.
“Kami ingin sektor jasa keuangan tumbuh sehat, produknya beragam, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” tutupnya.
Transformasi ini merupakan simbol komitmen untuk terus melayani masyarakat dan mendukung stabilitas perekonomian Indonesia. Dengan melaksanakan berbagai inisiatif dan transformasi, OJK berharap dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian negara, sekaligus memastikan perlindungan terbaik bagi pengguna jasa keuangan. (hh/hah)