Jakarta, CNN Indonesia –
Serangan Israel ke Yaman pada Kamis 26 Desember menjadi topik berbagai media. Pasalnya, serangan tersebut dilaporkan merupakan serangan terbesar Israel di Yaman sejak persaingan selama puluhan tahun.
Pada hari Kamis, Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap beberapa objek di Yaman. Beberapa di antaranya, seperti fasilitas bandara internasional di ibu kota Sanaa, fasilitas militer, dan fasilitas energi, dikuasai oleh Houthi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, nyaris menjadi korban serangan rudal Israel di Bandara Internasional Sana’a. Dia berada di bandara ketika Israel melancarkan serangan.
Dalam postingan media sosial X, Tedros mengatakan dia hanya berjarak beberapa meter dari serangan peluru Israel. Meski demikian, ia menegaskan kondisi tetap aman tanpa ada kendala sedikit pun.
“Sekitar dua jam lalu, saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana’a, bandara tersebut dibom dari udara. Salah satu kru kami terluka,” kata Tedros dalam unggahannya.
Apakah Israel mulai fokus menjadikan Yaman sebagai target utamanya?
Dina Yulianti Sulaeman, pakar Timur Tengah dan profesor hubungan internasional Universitas Pajajaran, menilai serangan ini merupakan sinyal bahwa Israel mulai mengalihkan fokus serangannya dari Lebanon ke Yaman.
Dalam pernyataannya, Dina mengatakan Israel kini mempunyai peluang besar untuk mengalihkan serangannya dari Lebanon ke Yaman.
Sebab, situasi konflik antara Israel dan Lebanon mulai melemah, ujarnya. Alasannya adalah disetujuinya perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon beberapa waktu lalu.
Negara Zionis kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang Yaman. Melihat situasi ini, Israel tidak lagi fokus menyerang Hizbullah di Lebanon. Israel dapat fokus pada serangan terhadap Yaman, yang dianggapnya sebagai ancaman.
Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap Yaman yang juga kerap menyerang Israel dengan dalih membantu milisi Hamas di Palestina.
Israel memanfaatkan situasi ini untuk menyerang Yaman guna menundukkan Yaman dan mengakhiri perlawanan terhadap Israel, jelas Dina saat dihubungi fun-eastern.com, Jumat (27 Desember).
Kita tahu bagaimana Yaman berusaha mendukung perjuangan rakyat Palestina sejak akhir tahun 2023 dengan memblokir kapal-kapal yang ingin melewati Laut Merah bahkan mengirimkan udara langsung ke Israel, lanjut Dina.
Buka halaman berikutnya >>>