Jakarta, CNN Indonesia —
Bandara internasional Suriah di kota Damaskus diperkirakan akan dibuka kembali minggu depan setelah ditutup menyusul pemberontakan internal yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad.
Melansir Reuters, pada Sabtu (1 April), Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Suriah, AShad Al Lintasy, mengatakan bandara tersebut akan melanjutkan penerbangan internasional pada 7 Januari.
Sebelumnya, pemerintahan Suriah yang berusia 24 tahun runtuh hanya dalam hitungan hari. Sejak akhir November 2024, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) melancarkan serangan ke Suriah. Kemudian, pada awal Desember, mereka berhasil menguasai kota terbesar kedua, Aleppo, yang juga menjadi pintu gerbang penyerangan dan penguasaan Damaskus. Dia melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya.
Kemudian, pada Selasa (24/12/2024), pemerintah sementara Suriah mengumumkan pembubaran milisi atau kelompok oposisi di negara Timur Tengah tersebut.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Perdana Menteri sementara Suriah, Ahmed Al Sharaa bertemu dengan para pemimpin milisi di negara tersebut. Mereka sepakat untuk menggabungkan milisi ke dalam pasukan keamanan negara.
“[Pertemuan] diakhiri dengan kesepakatan untuk membubarkan semua kelompok dan mengintegrasikan mereka di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan,” pernyataan resmi pemerintah yang diterbitkan SANA mengutip AFP.
Setelah menjadi perdana menteri sementara, Al Sharaa mengatakan Suriah ingin berkontribusi pada perdamaian regional seiring dengan meningkatnya situasi di Timur Tengah.
Empat hari lalu, pemerintah sementara Suriah menunjuk tokoh kunci milisi dalam penggulingan Assad Murhaf, Abu Qasr, sebagai menteri pertahanan.
Belakangan, Menteri Luar Negeri Pemerintahan Sementara Suriah, Asaad Hassan al-Shibani, melalui unggahan akun X pada Jumat (1/3) mengumumkan akan melakukan kunjungan ke luar negeri, yakni kunjungan ke Timur Tengah, pada pekan depan. Ia akan mengunjungi Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania. Unifikasi nasional
Sementara itu, menurut Reuters, tanggal unifikasi atau dialog nasional di Suriah pasca jatuhnya rezim Assad belum dapat ditentukan.
Reuters, berdasarkan informasi dari lima sumber, melaporkan bahwa pemerintah sementara Suriah belum memutuskan kapan akan mengadakan konferensi dialog nasional, yang mempertemukan warga negara dari semua lapisan masyarakat untuk memetakan jalan baru bagi mereka setelah jatuhnya Suriah. rezim Assad.
Mempertahankan dialog nasional merupakan janji utama milisi pimpinan HTS ketika mereka menguasai Damaskus pada 8 Desember. Serangan mereka telah meruntuhkan lebih dari 50 tahun kekuasaan keluarga Assad – atau 20 tahun rezim Bashar al-Assad – di Suriah.
Beberapa anggota kelompok oposisi politik yang berusaha menentang Assad selama 13 tahun perang saudara di Suriah telah menyuarakan keberatan mereka terhadap kurangnya transparansi menjelang konferensi tersebut.
Sumber yang berbicara kepada Reuters termasuk dua pejabat dari kementerian informasi Suriah, anggota pemerintahan baru Suriah dan dua diplomat yang memberikan penjelasan tentang upaya merencanakan konferensi tersebut.
Undangan resmi ke konferensi tersebut juga belum dikirimkan, kata mereka, meskipun pihak berwenang telah menghubungi beberapa orang secara informal.
Beberapa organisasi media Suriah sebelumnya melaporkan bahwa konferensi tersebut akan berlangsung pada 4-5 Januari dan bertujuan untuk mengumpulkan sekitar 1.200 delegasi dari berbagai spektrum agama, etnis, geografis dan politik di Suriah.
(Reuters/Anak-anak)