Jakarta, CNN Indonesia —
Serikat pekerja PT Sri Isman Rejeki Tbk atau Sritex berencana menggelar aksi damai atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi perusahaan dan menyatakan resmi pailit.
Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto menyatakan, aksi damai akan digelar di Jakarta di Kantor Presiden dan Mahkamah Agung. Namun, dia tak menyebutkan secara pasti kapan tindakan tersebut akan dilakukan.
“Jika tidak ada jaminan kerja langsung bagi 15.000 karyawan Sritex group yang terkena dampak langsung kebangkrutan ini, serta 50.000 lainnya yang tidak terkena dampak langsung, kami ingin membantu mencegah gejolak sosial. Jumlah UMKM tersebut belum termasuk masyarakat terkait, lembaga pendidikan dan masyarakat “yang pasti akan merasakan dampaknya jika pabrik Sritex ditutup total dan seluruh asetnya dilelang,” kata Slamet dalam dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12).
Slamet mengatakan langkah tersebut akan mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan perselisihan kebangkrutan SritexGroup. Dengan cara ini, para pekerja dapat bekerja senyap seperti sebelumnya.
“Kami siap mengingatkan para pemimpin dan penegak hukum di negeri ini, khususnya Pak Presiden Prabowo Subianto, untuk mendengarkan seruan kami,” ujarnya.
Slamet mengatakan, para buruh sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk menyelamatkan Sritex Group dari kebangkrutan. Pasalnya, Sritex merupakan aset nasional yang terkenal dengan keahlian dan teknologi globalnya.
Sritex, lanjutnya, merupakan satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki izin memproduksi seragam NATO. Dengan komitmen, keahlian dan keunggulan teknologi tinggi, Sritex telah menempatkan nama Indonesia di peta industri tekstil internasional.
Salmat mengatakan, tindakan ini terjadi di tengah upaya pemerintah yang masih berjuang untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung.
Namun para pekerja Sritex tidak ingin kejadian yang menimpanya terjadi pada pekerja dan perusahaan lain yang mengalami keterpurukan bisnis.
“Kami menunggu dengan sabar dan menghormati seluruh proses hukum yang dijalankan. Selain itu, kami selalu berusaha menjaga hati karyawan Sritex Group tetap tenang dan bahagia menghadapi situasi sulit dan tidak dapat diprediksi ini. Karena kami di dalamnya percaya bahwa Pemerintah akan berada di sana untuk membantu kita semua,” katanya.
(fby/sfr)