Jakarta, CNN Indonesia —
Beberapa orang mungkin masih salah mengartikan kata “latihan” dan “latihan”. Meski sekilas tampak mirip, namun hanya satu yang dianggap benar dan standar.
Lalu apa itu tulisan baku menurut kaidah, amalan atau praktik bahasa Indonesia? Baca penjelasan berikut ini.
Praktek atau praktek, standarnya apa?
Ejaan kata standar yang benar adalah “latihan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amalan mempunyai tiga pengertian. Yaitu pelaksanaan sebenarnya dari apa yang disebutkan dalam teori, pelaksanaan pekerjaan dan tindakan penerapan teori tersebut.
Sedangkan latihan menulis merupakan bentuk latihan kata yang tidak baku. Saat mengetik “latihan” di KBBI online, tidak ada entri yang menjelaskan definisinya.
Sistem juga mengarahkan pengguna ke kata standar yang sesuai yaitu. Hal ini menunjukkan bahwa latihan bukanlah kata baku. Sangat tidak disarankan menggunakan kata baku karena tidak mengikuti aturan dan pedoman tata bahasa standar.
Praktek sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti praktek, sehingga bentuk serapan dalam bahasa Indonesia menjadi praktek bukan praktek.
Pengertian bentuk kata normatif bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal. Menurut Hasan Alvi dalam kata pengantar KBBI edisi ketiga, tertulis bahwa pilihan “praktik” juga didasarkan pada adanya rangkaian kata: praktik, praktik, praktik, dan praktik.
Nah, karena “latihan” adalah kata baku ketika imbuhan diturunkan, maka bentuk yang benar adalah “latihan” dan “latihan”, bukan “praktik” atau “latihan”.
Contoh penggunaan kata praktek dalam sebuah kalimat Untuk mendapatkan SIM, Anda hanya perlu pergi ke kantor polisi setempat lalu lulus ujian teori dan praktek. Praktek dokter umum di poliklinik dibuka pada pukul 15.00. Teorinya mudah, namun prakteknya sulit.
Demikian penjelasan mengenai praktek atau praktek standar yang ada di bawah KBBI. Praktek adalah bentuk standar dan praktek tidak standar.
Meskipun praktik atau kata-kata tidak baku lainnya merupakan hal yang lumrah dalam komunikasi tertulis sehari-hari, namun hendaknya kita membiasakan diri untuk selalu menggunakan kata-kata baku. (Februari/Februari)