Jakarta, CNN Indonesia
Presiden terpilih AS Donald Trump menuduh Tiongkok mengoperasikan Terusan Panama secara ilegal.
Dalam sebuah postingan di forum Truth Social pada tanggal 25 Desember, Trump juga menuduh Tiongkok berniat “merampok” Amerika Serikat yang menginvestasikan miliaran dolar dalam pembangunan tanpa manfaat.
Trump mengatakan dalam pernyataannya: “Terusan Panama tampaknya sangat penting bagi negara kami. Kanal ini dioperasikan oleh Tiongkok. Kami menyerahkan Terusan Panama ke Panama. Kami tidak memberikannya kepada Tiongkok.” ekspresi.
“Dan mereka melanggarnya. Mereka melanggar pemberian itu,” tambahnya.
Trump juga mengatakan AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk “perbaikan” namun tidak menerima tanggapan.
Presiden Panama Jose Raul Mulino menolak keras pernyataan Trump terkait penguasaan China atas Terusan Panama. Mulino menyebut klaim Trump “konyol.”
“Tidak ada pasukan China di terusan tersebut. Masyarakat bebas di seluruh dunia bebas mengunjungi terusan tersebut,” kata Mulino menanggapi pernyataan Trump pada Desember tahun lalu.
“Apa yang dikatakan Trump tentang hal ini tidak masuk akal,” tambahnya.
Klaim Trump kembali mengemuka setelah pada Selasa (1/7) ia mengatakan membuka pintu penggunaan kekuatan militer, termasuk Terusan Panama dan Greenland.
Ia menyatakan niat Amerika Serikat untuk merebut kedua wilayah tersebut karena alasan ekonomi dan keamanan nasional.
Trump juga menyatakan akan mengambil alih Terusan Panama karena tarif kapal AS terlalu mahal. Dia menekankan bahwa jika Panama tidak dapat menjamin operasi yang aman, efisien dan dapat diandalkan, maka akan lebih baik jika terusan tersebut dikembalikan ke Amerika Serikat.
“Kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami sepenuhnya dan tanpa pertanyaan,” kata Trump.
Amerika Serikat berkontribusi pada pembangunan Terusan Panama antara tahun 1904 dan 1914. Terusan tersebut dikendalikan oleh Amerika Serikat sampai tercapai kesepakatan pada tahun 1977 yang mengatur pemindahannya ke Panama.
Terusan tersebut dioperasikan bersama oleh kedua negara hingga pemerintah Panama mengambil kendali penuh setelah tahun 1999.
Panama mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyerahkan kanalnya kepada Trump. Presiden Panama Joe Raul Mulino menekankan bahwa setiap meter persegi wilayahnya dan sekitarnya “adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama.” (Yesus/Dina)