Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi XIII DPR akan memanggil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, dalam rangkaian agenda rapat yang mulai berlaku pekan depan.
Ketua Komisi 13 DPR RI Willy Aditya mengatakan usulan Pigai soal anggaran Kementerian HAM Rp 20 triliun akan dibahas dalam salah satu rapat.
“Senin nanti kita undang Menteri HAM. Nanti kita undang Pak (Natalius). Iya, bisa kita tanyakan. Nanti kita akan minta teman-teman yang bertanya,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu. (23/10).
Willy menilai, bukan tidak mungkin usulan tersebut bisa disetujui. Ia meyakini Menteri Hak Asasi Manusia sudah mempertimbangkan usulan kenaikan anggaran dari sekitar Rp60 miliar menjadi Rp20 miliar.
Menurut Willy, hak asasi manusia merupakan ruh mendasar dalam bernegara. Oleh karena itu, hal ini mencakup kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan bergizi dan tempat tinggal.
“Hak fundamental yang perlu kita cermati bukan hanya hak sipil dan politik ya, tapi juga hak ekonomi dan sosial (ekonomi, sosial, budaya). Kalau mencakup sipil dan ekonomi, nilainya sangat besar, hingga 20 triliun lei. ), katanya.
Namun Willy mengatakan pihaknya belum bisa memastikan sikap DPR atas usulan tersebut. Ia mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu, termasuk jadwal pekerjaan yang akan dikerjakan dengan jumlah tersebut.
“Kita tunggu saja, nanti kita putuskan kebutuhannya apa, lagipula kementerian sudah punya kebutuhannya,” ujarnya.
DPR akan mengkaji usulan anggaran Rp 20 triliun
Sementara itu, Wakil Ketua RDP Adies Kadir mengatakan pihaknya akan mengkaji usulan anggaran sebesar Rp. 20 triliun dari Menteri Hak Asasi Manusia (Menteri Hak Asasi Manusia) Natalius Pigai.
Menurut Adies, pihaknya belum bisa memutuskan usulan Pigai tersebut karena belum melihat detailnya, apalagi besarannya masuk akal atau tidak.
“Saya belum melihat usulan apa pun dari 60 sampai 20 triliun, nanti kita lihat masuk akal atau tidak. Kita lihat saja,” kata Adies.
Adies menjelaskan, usulan tersebut baru akan ditinjau pada tahun 2025 dan jika disetujui baru berlaku pada tahun 2026. Sebab, alokasi anggaran untuk tahun 2025 sebelumnya telah disetujui DPR.
“Kemarin kita sudah selesai pembahasan anggaran 2024 untuk anggaran 2025, jadi pembahasannya pasti dimulai tahun 2025, kalau tidak salah sekitar bulan April,” ujarnya.
Nantinya, Kementerian Keuangan juga akan dilibatkan dalam pembahasan tersebut. Mereka akan melihat, kata Adies, apakah APBN bisa mendukung usulan tersebut sesuai kebutuhan lembaga dan kementerian lain.
“Kemarin kementerian lama masih defisit anggaran, ada yang minta ditambah. Nah, kementerian baru masih belum ada,” ujarnya.
Namun, menurut Adies, seluruh usulan anggaran kementerian bisa disetujui asalkan wajar dan hanya perlu disesuaikan dengan kemampuan APBN. Adies juga menyoroti beberapa lembaga yang permintaannya tidak bisa dipenuhi karena tugas APBN tidak bisa dipenuhi.
“Demikian pula tunjangan aparat hukum sama seperti kemarin hakim. Ada empat pengadilan, militer, agama, administrasi umum dan negara. Hal ini juga harus diperhitungkan. Kalau kita mau ke jalur hukum, pasti kita akan tumbuh besar,” ujarnya.
Natalius Pigai mengaku memiliki banyak rencana program yang akan dikembangkannya, termasuk pendirian Universitas Hak Asasi Manusia (Unham) di Indonesia yang akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Menurutnya, Unam akan berkontribusi besar terhadap penguatan HAM di Indonesia. Mantan Komisioner Komnas HAM ini mengaku ingin memperkuat perlindungan hak asasi manusia. Menurutnya, dengan anggaran yang hanya Rp64 miliar, menurutnya hal itu belum cukup.
“Saya ingin mendirikan Unam, Universitas HAM yang ada jurusan ekonomi, sosial, budaya dan lainnya, pusat laboratorium HAM di sana, pusat kajian HAM di sana, ini anggaran yang saya perlukan, itu akan menjadi satu-satunya di sana. dunia. lho,” ujarnya kepada wartawan, dikutip detikcom, Selasa (22/10). (fr/fr)