Jakarta, CNN Indonesia –
Sakit kepala merupakan keluhan yang umum dialami banyak orang. Namun, bila gejalanya menetap dalam jangka waktu lama dan tidak kunjung hilang, ada tanda-tanda masalah kesehatan serius yang memerlukan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Salah satu kasusnya adalah seorang wanita berusia 44 tahun yang menderita sakit kepala terus-menerus selama lebih dari setahun. Gejala yang dialaminya memburuk pada minggu lalu sebelum ia memutuskan untuk menjalani pemeriksaan di Tahir Neuroscience Center, Mayapada Hospital Bandung.
Dalam hal ini, dokter spesialis saraf, konsultan medis Mayapada Hospital Bandung, dr. Wakil Condrad Pasaribu, melakukan pemeriksaan angiografi serebral atau digital Substraction Angiography (DSA) untuk memeriksa dan mendiagnosis permasalahan pada pembuluh darah di otak atau ke otak. Akibatnya, keluhan pasien tersebut disebabkan oleh trombosis vena serebral, yaitu tersumbatnya pembuluh darah di otak.
“DSA merupakan prosedur diagnostik untuk melihat pembuluh darah di otak dan leher. Dengan prosedur DSA ini kita bisa melihat permasalahan yang terjadi pada pembuluh darah di otak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10). ). 10/2010) 1).
Ia juga melanjutkan, dengan DSA, ia bisa melihat apakah ada penyempitan pada pembuluh darah atau arteri, apakah ada aneurisma, atau ada kelainan pada pembuluh darah.
Dokter juga dapat melihat lokasi dan tingkat penyumbatan, yang juga berguna untuk mengevaluasi aliran darah, serta membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat untuk pasien.
Di sisi lain, rekan ahli neurologi neurointervensi di Mayapada Hospital Tangerang, Dr. Ivan Kurnianto Prabowomukti menjelaskan, DSA dapat dilakukan pada berbagai kasus, seperti stroke baru atau berulang, serta stroke pada usia muda tanpa penyebab bahaya yang jelas.
“Gangguan arteri serebral (plak, sumbatan, atau robekan), aneurisma serebral, aneurisma serebral (AVM), aneurisma, trombosis sinus vena, perdarahan subarachnoid, serta tahap pra-embolisasi. Operasi tumor otak dan kepala leher,” ujarnya. menjelaskan.
Spesialis Neurologi, Konsultan Intervensi Neuro di Mayapada Hospital Kuningan, Dr. Ricky Gusanto Kurniawan menjelaskan, prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena di panggul dan berjalan ke pembuluh darah leher dan otak dengan bantuan kawat yang dipandu sinar X (fluoroskopi).
“Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan detail serta menghilangkan gambar tulang, otak, dan jaringan lunak, dokter juga menyuntikkan cairan kontras yang dicampur pengencer darah ke dalam kateter yang dimasukkan ke dalam “pembuluh darah leher dan otak,” katanya. dikatakan.
Cairan kontras yang umumnya digunakan mengandung yodium, sehingga sebelum melakukan DSA, dokter akan meminta pasien untuk mendapatkan informasi mengenai riwayat alergi terhadap obat dan obat-obatan ( yodium), atau makanan yang mengandung yodium (seperti kerang atau udang).
Ia juga menegaskan, pasien perlu berpuasa 2-3 jam sebelum tes DSA. Pasien tidak boleh memakai perhiasan, gigi palsu atau aksesoris tubuh lainnya selama pemeriksaan.
Dilaporkan juga bahwa ketika zat kontras disuntikkan menyebabkan rasa panas dan kesemutan, dan terkadang disertai mual, pasien menerima anestesi lokal, tetapi pada beberapa pasien, terutama anak-anak dan pasien yang sakit, lokasinya diberikan anestesi umum. Anestesi. – kata dr Ricky.
Sekadar informasi, DSA merupakan salah satu dari berbagai prosedur lanjutan yang tersedia di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital, yang didukung oleh pusat kesehatan komprehensif dan tim multidisiplin.
Selain DSA, Mayapada Hospital memiliki layanan lanjutan lainnya. Beberapa prosedur lanjutan yang dilakukan di Tahir Neuroscience Center antara lain pengobatan Parkinson dengan stimulasi otak dalam, pembedahan invasif minimal untuk masalah saraf tulang belakang, tumor kepala dan tulang belakang, serta program restorasi saraf untuk penyembuhan luka.
Tahir Neuroscience Center juga memiliki Layanan Darurat Stroke 24 jam untuk menangani stroke dengan standar internasional ‘door to needle’ dalam waktu kurang dari 60 menit bagi pasien stroke. Layanan ini dapat diakses dengan mengakses tombol Panggilan Darurat dari aplikasi MyCare Mayapada Hospital.
MyCare juga menyediakan berbagai pemeriksaan untuk menunjang kesehatan saraf dan otak, termasuk menjadwalkan pemeriksaan komprehensif dengan dokter spesialis saraf dengan cepat dan mudah tanpa harus mengantri di rumah sakit. Pasalnya, aplikasi tersebut mengintegrasikan berbagai metode pembayaran.
Aplikasi MyCare tersedia di Google Play Store dan App Store. Pengguna bisa mendapatkan reward berupa poin atas diskon berbagai jenis layanan kesehatan di seluruh klinik Mayapada. (klik / klik)