Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulani mengakui pembayaran pajak akan mendapat tekanan pada tahun 2024.
Penerimaan pajak sedang tertekan, kata Sri Mulani saat konferensi pers KiTA APBN di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
UU APBN tahun 2024 menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.988,9 triliun. Namun pencapaiannya hanya mencapai Rp 1.932,4 triliun.
Meski tak mencapai target, Menkeu menyebut pihaknya berhasil mengintegrasikan prakiraan tersebut dalam laporan tengah tahunan (Lefasm) yang memperkirakan penerimaan pajak akan turun hingga Rp 1.921,9 triliun mulai akhir tahun 2024. tapi ternyata sudah tercapai. bisa lebih tinggi lagi.
“Kita bisa pulih. Tadinya (prediksi turunnya) hanya Rp 1.921,9 triliun, bisa kita pulihkan menjadi 1.932,4 triliun rupiah. Target awal memang tidak kita capai, tapi lebih baik dari laporan semesteran kita,” tegasnya.
Wanita yang akrab disapa Ani ini mengatakan, pembayaran pajak pada tahun 2024 juga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2023, negara mengantongi Rp1.867,9 triliun.
Saya tegaskan sepanjang tahun 2024 akan terjadi penurunan harga komoditas dan tekanan terus menerus. Ia menegaskan, hal ini patut disyukuri.
“Biar saya refresh sedikit, tahun 2023 adalah tahun dimana booming komoditas akan memberikan kontribusi yang luar biasa. Dengan demikian pendapatan negara kita pada tahun 2023 sebesar Rp 2.783,9 triliun, meningkat 5,6 persen dibandingkan tahun 2022,” jelasnya.
“(b) Tahun 2022 juga akan terjadi peningkatan merchandise boom. Mulai tahun 2022 akan berlanjut pada tahun 2023, sehingga pendapatan negara kita akan meningkat. Kemudian defisit kita pada tahun 2023 dapat ditekan menjadi 1,61 persen (dari produk domestik bruto/PDB) .” Dia menambahkan saya.
Namun total pendapatan negara mencapai Rp2.842,5 triliun pada tahun ini. Total penerimaan pajak, kepabeanan, dan cukai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melebihi target APBN sebesar Rp 2.802,3 triliun.
Menteri mengatakan hal itu sukses. Memang Kementerian Keuangan bisa mencari beberapa sumber penerimaan dalam konteks fluktuasi harga komoditas dan beberapa tekanan ekonomi lainnya.
“Reformasi perpajakan akan terus kita lakukan dan tentunya akan terus kita pantau dan dengarkan reaksi masyarakat agar kita bisa menyikapinya secara positif,” tegasnya.
Lebih lanjut Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu juga angkat bicara mengenai kinerja penerimaan pajak yang tidak mencapai target. Menurut dia, penerimaan pajak transaksi masih mampu tumbuh dua digit.
Menurut dia, dukungan tersebut berupa pembayaran gaji, cuti berbayar (THR), dan peningkatan kegiatan ekonomi di ritel. Namun, Anggito mengatakan sumber pendapatan lain mengalami tekanan.
Namun jika dilihat dari pajak badan (PPh) masih turun cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya profitabilitas sektor pertambangan, terutama batu bara, nikel, dan kelapa sawit yang terdampak oleh volatilitas harga komoditas. , ”katanya.
(Minggu/Agustus)