Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Tesla Elon Musk bergabung dengan pakar kecerdasan buatan (AI) lainnya dengan mengklaim bahwa hanya ada sedikit data nyata yang tersisa untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).
Menurut Musk, “data puncak” untuk AI akan segera tercapai. Dalam siaran langsungnya baru-baru ini, Musk menjelaskan bahwa hampir semua pengetahuan manusia yang ada telah diolah menjadi pelatihan AI.
“Pada dasarnya, kami telah menghabiskan jumlah kumulatif pengetahuan manusia…dalam melatih AI,” kata Musk saat siaran langsung di media sosial X, seperti dilansir TRT World, Sabtu (11/1).
“Ini pada dasarnya terjadi tahun lalu,” tambahnya.
Musk, yang meluncurkan perusahaan kecerdasan buatannya sendiri, xAI, pada tahun 2023, menyarankan agar perusahaan teknologi tidak punya pilihan selain beralih ke data “sintetis”, yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan dan mengarah pada pembelajaran mandiri.
Pemilik situs jejaring sosial
Namun, Musk memperingatkan bahwa kecenderungan model AI untuk menghasilkan “halusinasi”, yaitu keluaran yang tidak akurat atau tidak berarti, menimbulkan risiko terhadap pemrosesan data buatan.
Dia mengatakan halusinasi yang disebabkan oleh zat buatan itu “sulit”. “Karena bagaimana kamu tahu itu… jawaban halusinasi atau jawaban nyata,” ucapnya.
Andrew Duncan, direktur Core AI di Alan Turing Institute di Inggris, mencatat bahwa pernyataan Musk konsisten dengan makalah akademis baru-baru ini yang menyatakan bahwa data yang tersedia untuk umum untuk model AI dapat habis pada tahun 2026, seperti dilansir The Guardian.
Dia memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada data sintetis dapat menyebabkan “keruntuhan model”, yang mana kualitas keluaran model menurun.
“Ketika Anda mulai merancang bahan sintetis, Anda mulai mendapatkan hasil yang semakin berkurang,” katanya, menyoroti bahaya produksi yang bias dan tidak kreatif.
Duncan juga mencatat bahwa seiring dengan berkembangnya konten yang dihasilkan AI secara online, konten ini dapat dimasukkan ke dalam data pelatihan AI. (www www)