Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Menteri Sumber Daya Manusia (Menak) Yasirli di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11) sore usai mengakhiri kunjungan luar negeri selama dua pekan.
Salah satu agenda utamanya adalah membahas masalah ketenagakerjaan dan penetapan upah minimum (UM) tahun 2025.
“Pembicaraannya, Presiden baru kembali dan mau mengumumkan sesuatu tentang ketenagakerjaan. Sekaligus memperbarui instruksinya. Mungkin salah satunya (kata-kata UMP). Kita lihat nanti,” kata Yasirli, Senin. (25/ 11) Dikatakan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Meski demikian, Yasili mengaku belum menentukan rumusan pasti UMP 2025.
Ia mengaku belum bisa menjamin kapan pemerintah akan memutuskan rumusan UMP tersebut.
“Kami sudah umumkan, kami juga tidak bisa berjanji. Kami menunggu rujukannya. Tahun ini ada syarat khusus karena MK sudah mengambil keputusan,” ujarnya.
Prabowo memulai kunjungan ke luar negeri pada 8 November 2024 dan kembali ke Indonesia pada Minggu (24/11) lalu.
Di sisi lain, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Syed Iqbal menolak keras usulan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) tentang formula penghitungan upah minimum tahun 2025.
Said mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan dalam usulannya ingin membagi kenaikan upah minimum menjadi dua kategori. Pertama, menaikkan upah minimum pada industri padat karya. Kedua, menaikkan upah minimum di industri padat modal.
Mereka menilai rumusan yang diajukan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tersebut tidak sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023.
(rzr/agt)