Jakarta, CNN Indonesia –
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menyumbang jumlah jemaah haji dan umrah yang besar.
Kontribusi ini tidak dapat dipisahkan dari peran pemerintah dan sektor swasta. Oleh karena itu, mereka yang mengikuti perjalanan umrah ingin lebih terlibat, terutama dalam peran yang lebih besar yang khusus terkait dengan pelaksanaan umrah.
Pakar pariwisata haji dan umrah Ali Muhammad Amin mengatakan tahun 2024 akan menjadi tahun rekor ibadah haji, dengan Indonesia memberangkatkan 241.000 jamaah haji.
“Kami menilai haji 2024 sukses. Kami menganggapnya paling sukses karena mengirimkan rekor jumlah 241.000. peziarah. Dan ini rekor terbesar sepanjang sejarah,” ujarnya saat diwawancara CNN Indonesia, Kamis (26 Desember).
“Nomor satu di dunia, kontribusi ini sekitar 10% dari kontribusi kita dalam ibadah haji untuk dunia,” ujarnya.
Ali menambahkan, Arab Saudi saat ini sedang mempercepat digitalisasi sehingga pemerintah harus bisa mengikuti perubahan yang terjadi dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempertahankan atau bahkan meningkatkan pencapaian tersebut.
Meski ibadah haji menjadi tanggung jawab pemerintah, kata Ali, sebagian besar ibadah umrah dilakukan oleh pihak swasta. Bagian pemerintah dalam perjalanan umrah hanya menyangkut pengawasan dan bimbingan.
Meski pelaksanaannya berada di ranah swasta, kata dia, koordinasi kedua pihak harus selalu intens. Oleh karena itu, pemerintah mengajak pihak swasta untuk mempertimbangkan program-program yang berdampak pada perjalanan umrah.
“Kami juga meminta pemerintah menerima kami kembali. Jadi apa? Tidak ada kesulitan dalam mengimplementasikan kondisi tersebut. Karena kami adalah praktisi, kami mengetahui segalanya di bidang ini,” katanya.
Lebih lanjut, Ali mengatakan tingginya proporsi jemaah haji pada tahun 2024 harus dipertahankan bahkan ditingkatkan, mengingat antrian haji yang sangat panjang hingga mencapai 40 tahun.
Ia menilai, pemerintah harus mengambil langkah untuk menambah kuota, apalagi saat ini sudah ada Badan Penyelenggara Haji (Badan Penyelenggara Haji) dan penasihat khusus Presiden di bidang haji.
Indonesia menunggu di Arab Saudi
Ali mengatakan, para pedagang juga menunggu kehadiran majelis Indonesia di Arab Saudi. Dia mengatakan jemaah Indonesia menginap di hotel-hotel canggih di ring yang tingkat okupansinya sekitar 80 persen, yang tentunya menguntungkan para pebisnis.
Jamaah Indonesia kemudian dikatakan sangat konsumtif sehingga menjadi konsumen pilihan para pengusaha lokal.
“Mengapa mereka [pengusaha Saudi] diperbolehkan menggunakan bahasa ini? Karena menurut mereka Indonesia punya potensi besar,” ujarnya. (bawah/belakang)